TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sektor Wisata Jadi yang Terakhir Pulih, Ini Rencana Dispar Palembang

Namun kuliner tetap jadi kebutuhan dasar masyarakat

Kadispora Palembang Isnaini Madani (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Palembang, IDN Times - Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Palembang, Isnaini Madani menyebut, sektor pariwisata akan menjadi industri terakhir yang pulih atau kembali stabil seiring pertumbuhan ekonomi daerah, pasca pandemik COVID-19 berakhir nanti.

Menurutnya, pariwisata merupakan segmen paling terdampak akibat banyak larangan dari pemerintah. Apalagi rata-rata kebijakan dalam aturan banyak yang tidak boleh dilakukan semuanya berada di sektor wisata. Namun apapun keadaannya, kuliner tetap menjadi kebutuhan dasar masyarakat di semua daerah.

"Makanya kita kolaps. Sektor ini bakal paling terakhir bangkit, karena masyarakat juga lebih mementingkan kebutuhan sehari-hari dulu dibandingkan memilih kreasi," ujarnya, Selasa (16/6).

Baca Juga: Bangun Kepercayaan Wisatawan, Cara Pemerintah Pulihkan Pariwisata

1. Membuat konten promosi dalam tampilan video

Tugu belido di lapangan benteng kuto besak Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Melihat situasi tersebut, Dispar Palembang gencar mencari solusi mengembalikan kondisi wisata agar membaik. Salah satunya menggandeng pihak-pihak kreatif dalam pembuatan video, dan menunjukkan warga Palembang disiplin menerapkan protokol kesehatan di berbagai tempat.

"Memberikan promosi konten industri pariwisata, kalau daerahnya siap dan sudah aman dikunjungi. Kemudian membuatkan video terkait protokol kesehatan yang ketat. Kami sudah mulai dengan PHRI dan insan kreatif untuk menampilkan pariwisata di setiap subsektor. Contohnya di toko oleh-oleh, bioskop, tempat karoke dan lokasi hiburan lainnya dan ini segera diviralkan," kata dia.

Baca Juga: 101 Agenda Pariwisata Palembang Terhenti Akibat COVID-19

2. Menghilangkan trauma rekreasi jadi hal paling sulit

Jembatan Ampera Palembang di hari pertama lebaran, Minggu (24/5/2020). (IDN Times/ Deryardli Tiarhendi)

Bagi Isnaini, hal paling sulit bukanlah membuka kembali tempat hiburan. Tetapi membuat pola pikir dan pandangan masyarakat maupun wisatawan lokal atau interlokal, menjadi tidak trauma untuk berlibur dan berekreasi.

"Menghapus stigma tidak adanya keamanan di sektor pariwisata hiburan itu sulit. Terbukti sekarang walaupun ada, tapi tidak banyak yang menginap. Padahal pendapatan pariwisata banyak disumbangkan dari tempat hiburan," sambungnya.

Baca Juga: Data BPS Sumsel: Tak Ada Wisatawan Datang ke Sumsel Bulan April

Berita Terkini Lainnya