TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sejarawan Minta Pemkot Palembang Rawat Peninggalan Goa Jepang

Goa lokasi pengintaian tentara itu bisa menjadi cagar budaya

Melihat Goa Jepang di Palembang, Kini Tinggal Kenangan (IDN Times/Istimewa)

Palembang, IDN Times - Palembang dikenal sebagai salah satu kota tertua yang memiliki beberapa situs bersejarah seperti Goa Jepang. Pintu Goa Jepang yang masih tersisa berada di dua lokasi, yakni di kawasan Rumah Sakit Rumah Kristen (RS RK) Charitas dan di Jalan AKBP H Umar, atau tepat berada di belakang Pasar KM 5. Pintu goa tersebut memiliki lebar bangunan sekitar 1,5 meter dan tinggi kurang dari 3 meter.

Dahulu, Goa Jepang dijadikan sebagai tempat persembunyian dan pertahanan tentara Jepang saat penjajahan. Goa Jepang disebut menjadi lintasan bawah tanah dan bisa tembus ke pintu-pintu goa yang berada di dua lokasi tersebut.

Baca Juga: Marak Temuan Harta Karun, Sungai Musi Bisa Diajukan Jadi Cagar Budaya

Baca Juga: Menengok Kampung Kapitan, Peninggalan Peranakan Tionghoa di Palembang

1. Sejarawan sebut kondisi Goa Jepang sudah tak terawat

Ilustrasi situasi Jalan Jenderal Sudirman di Palembang tahun 2022 (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Bangunan Goa Jepang itu sudah tak terurus. Penampakan batu-batu goa sudah terbelah. Bahkan tidak ada masyarakat yang berani masuk. Penampakan pintu masuk goa tumbuh semak belukar yang tinggi dan lumut hijau.

"Sekarang sudah tidak terawat dan bertumpuk sampah," ujar Sejarawan Palembang, Kemas Ari Panji, Minggu (13/11/2022).

2. Pemerintah banyak mengabaikan tempat bersejarah di Palembang

Melihat Goa Jepang di Palembang, Kini Tinggal Kenangan (IDN Times/Istimewa)

Berdasarkan cerita rakyat, Goa Jepang pada masanya merupakan tempat persembunyian tentara Jepang. Goa itu dibangun oleh pekerja lokal dengan sistem kerja paksa atau romusha.

"Dari cerita, goa dari KM 5 ini dulu bisa menembus keluar di RS Charitas dan Benteng Kuto Besak (BKB)," kata dia.

Goa Jepang dibangun sebagai tempat pertahanan dan lokasi pengintaian musuh. Menurut Kemas, goa-goa buatan tentara Jepang sepatutnya menjadi tempat bersejarah.

"Padahal Goa Jepang kalau dilihat sejarahnya bisa jadi cagar budaya. Sayangnya banyak tempat-tempat bersejarah terkesan dibiarkan saja," timpalnya.

Baca Juga: 2 Nisan Kuno 16 Ilir Milik Perempuan Kembali Ditemukan

Berita Terkini Lainnya