TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PSBB Palembang Berakhir, Dinkes Sebut Indikator Kesehatan Membaik

Terlihat dari perubahan warna zona dan kenaikan skor

Ilustrasi virus corona (IDN Times/Rochmanudin)

Palembang, IDN Times - Juru Bicara Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palembang, Yudhi Setiawan menyatakan, indikator kesehatan di Palembang mulai membaik. Terbukti dari peningkatan skor kategorisasi risiko kenaikan kasus COVID-19 yang semula di angka 1,8 kini berubah menjadi 1,95.

"Pembobotan atau skoring ini berasal dari hitungan mingguan yang terus diperbarui berdasarkan 15 indikator penilaian. Palembang sekarang zona oranye, statusnya risiko sedang dengan rate 1,9 sampai 2,4," ujarnya kepada IDN Times, Selasa (16/6).

Baca Juga: PSBB Palembang Berakhir, Pemkot Isyaratkan Penegakkan Aturan Disiplin

1. Dinkes gencar lakukan uji kesehatan

Skor kategorisasi risiko kenaikan kasus (IDN Times/Dokumen)

Membaiknya status Palembang kata Yudhi, turut dipengaruhi hasil akumulasi dari 15 indikator kesehatan yang sudah meningkat dibanding dua minggu lalu.

"Beberapa indikator yang menjadi ukuran adalah aspek epidemiologi, kesehatan masyarakat, surveilans, dan fasilitas kesehatan," kata dia.

Adanya perubahan status Palembang dari zona merah ke oranye, mendorong Dinkes gencar melakukan pemeriksaan kesehatan, terutama di kawasan yang rawan menimbulkan klaster seperti di pasar.

"Ada wacana tiap pedagang di pasar akan menjalani rapid test untuk memetakan tingkat risiko penularan, tapi prosesnya sangat bergantung pada kesiapan anggaran," tambahnya.

2. Harap dalam dua minggu pemeriksaan kesehatan lebih masif

Ilustrasi virus corona (IDN Times/Rochmanudin)

Yudhi mengungkapkan, meski kasus kesembuhan COVID-19 ikut mengalami kenaikan, namun proses pemeriksaan di Palembang masih belum optimal dan masih jauh dari kondisi ideal.

Dalam aturan, harusnya uji swab harus dilakukan kepada 3.500 orang per satu juta penduduk. Namun sampai empat minggu pelaksanaan PSBB, baru sekitar 2.000 warga Palembang yang menjalani uji swab.

"Kami berharap dalam dua minggu ke depan proses pemeriksaan akan lebih masif dan target 3.500 warga dapat terpenuhi segera," ungkap dia.

Baca Juga: [WANSUS] Menakar Alat PCR di RS Pusri Pinjaman Kementerian BUMN

Berita Terkini Lainnya