Kasus COVID-19 Meningkat, Pemkot Palembang Disebut Tak Konsisten
Tindakan yang dilakukan Pemkot Palembang hanya di awal
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Pandemik COVID-19 di Palembang belum menunjukkan penurunan kasus dan angka yang melandai. Bahkan berdasarkan data terbaru hingga Senin (28/12/2020), positif virus corona yang terkonfirmasi sudah tembus 5.333 orang, dengan rata-rata peningkatan harian mencapai 40-60 kasus.
Menurut Ketua Perhimpunan Tropik Infeksi Indonesia (PETRI) cabang Palembang sekaligus Wakil Ketua Tim Penyakit Infeksi Emerging (PIE) dari Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin atau RSMH, dr Harun Hudari, pasien COVID-19 yang terus bertambah karena pelonggaran penanganan dari Pemerintah Kota (Pemkot).
"Seperti tidak konsistennya kebijakan. Contoh adanya revisi kelima peraturan yang dibuat Kementerian Kesehatan, sehingga daerah pun ikut-ikutan. Seperti tidak ada lagi layanan isolasi khusus di rumah sakit atau rumah sehat bagi kasus COVID-19 dengan gejala ringan," ujarnya, Senin (28/12/2020).
Baca Juga: Disdik Palembang: 96 Persen Sekolah Belum Siap Belajar Tatap Muka
1. Fasililitas isolasi bagi gejala ringan yang dihilangkan pengaruhi peningkatan kasus
Faktor tersebut kata Harun, berdampak terhadap penyebaran COVID-19 terutama pada klaster keluarga. Ia menerangkan, tidak adanya isolasi khusus bagi gejala ringan menjadi parameter masyarakat dengan cepat saling menularkan.
jika ada gejala ringan diisolasi mandiri di rumah, tetapi tempat isolasi tidak sesuai standar dan sangat mudah bagi virus corona menyebar.
"Ruang isolasi ada standarnya, jadi gak bisa sembarang isolasi mandiri. Selain itu awal-awal di Palembang, Pemkot kita terlihat sangat gencar. Ada dulu satu keluarga yang anggotanya kena COVID-19 difasilitasi isolasi dan rapid gratis, bahkan disediakan oleh Puskesmas. Tapi sekarang sudah dihilangkan kebijakannya. Itulah sebabnya virus ini selalu tercampur, tidak ketahuan lagi," jelas dia.
Baca Juga: Tes Rapid Bandara SMB 2 Meningkat, Penumpang Reaktif Dilarang Terbang
Baca Juga: Belajar Tatap Muka Dipaksakan, Respon Akademisi dan Pengamat Palembang