TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Anggaran Pemkot Palembang Belum Mampu Menggaji Layak PPPK Guru

Palembang membutuh ribuan tenaga pendidik tingkat SD dan SMP

Ilustrasi guru mengajar di sekolah (IDN Times/Sukma Sakti)

Palembang, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang sempat mengusulkan kepada Pemerintah Pusat agar semua karyawan non Aparatur Sipil Negara (ASN), termasuk guru honor, bisa mengikuti tes Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Usulan tersebut disampaikan Pemkot Palembang setelah penetapan penghapusan tenaga honorer oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB). Namun ternyata, Pemkot Palembang sendiri mengakui jika gaji dan tunjangan untuk PPPK belum mampu dibayarkan dengan layak.

"Terus terang dengan anggaran yang ada saat ini sulit untuk memberi tunjangan PPPK dengan layak atau sesuai dengan ASN. Kalaupun dipaksakan, kami hanya mampu memberikan tunjangan Rp500 ribu per orang untuk guru," ujar Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Palembang, Ahmad Zulinto, Senin (13/6/2022).

Baca Juga: 662 PPPK Guru di Muba Tunggu Kepastian Pelantikan

1. Pemkot Palembang berupaya negosiasi penghapusan honorer

Kepala Dinas Pendidikan Palembang Ahmad Zulinto (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Disdik Palembang bakal mengupayakan agar tenaga honorer tetap bekerja dan menerima upah layak. Pemkot sedang melakukan negosiasi kebijakan kepada pemerintah pusat.

"Kalaupun benar honorer akan dihapus, kami juga meminta agar pemerintah pusat mengangkat tenaga honorer secara bertahap. Kalau perlu bagi mereka yang sudah mengabdi hingga puluhan tahun tidak perlu dites lagi," kata dia.

Baca Juga: Honorer Resmi Dihapus, Disdik Palembang Ajukan 4 Ribu Guru PPPK

2. Hanya 1.000 guru di Palembang berstatus ASN

Ilustrasi guru. IDN Times/Sukma Sakti

Usulan agar semua guru honor bisa mengikuti tes PPPK seiring dengan kebutuhan tenaga pendidik di sejumlah Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Saat ini, Palembang kekurangan 4.000 tenaga guru.

"Kekurangan ini disebabkan oleh moratorium penerimaan guru yang terjadi dari 10 tahun terakhir. Hanya sekitar 2 ribu guru SD dan cuma 1.000 guru bersatatus ASN. Sisanya dipenuhi dengan guru honorer," jelasnya.

Baca Juga: Insentif Guru Honor di Palembang Cair, Langsung Masuk Rekening Pribadi

Berita Terkini Lainnya