TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

3 Cara Ini Dianggap Sukses Terapkan Kurikulum Merdeka Belajar

Kurikulum Merdeka Belajar sebagai bentuk transisi digital

Ilustrasi Pelajar (IDN Times/Dini suciatiningrum)

Palembang, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang perlu menyosialisasikan kurikulum Merdeka Belajar lebih ekstra kepada instansi pendidikan, atau para pengajar agar penerapan kurikulum baru itu berhasil dan berjalan optimal.

"Pendekatannya ada tiga hal. Melalui SDM, teknologi, dan data yang ada. Sekolah di Palembang dikumpulkan dan diberi arahan oleh Disdik lewat intruksi Kementerian Pendidikan langsung," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Palembang, Ratu Dewa, Senin (25/7/2022).

Baca Juga: Minat Penerapan Kurikulum Merdeka di Palembang Baru 30 Persen

Baca Juga: 4 Anak Penghuni Lapas Terima Remisi HAN dan Langsung Bebas

1. Kurikulum baru mengekspolrasi gaya mengajar dan belajar

Sekda Palembang, Ratu Dewa (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Kurikulum Merdeka Belajar secara garis besar lebih efisien dibandingkan K13. Selain memberikan kesempatan eksplorasi mengajar bagi tenaga pendidik, peserta didik pun bisa berkembang dari platform digital yang lebih berorientasi pada inovasi materi belajar.

"Kita dari Pemkot Palembang mendukung sekolah yang bergerak dan menjadi penggerak lewat kurikulum merdeka ini. Sehingga pendidikan kita berorientasi pada kemandirian yang membutuhkan sistem adaptasi," kata dia.

2. Sistem belajar lama masih gagap teknologi

Ilustrasi siswi sekolah dasar sedang belajar (IDN Times/Dini suciatiningrum)

Menurut Dewa, kurikulum Merdeka Belajar merupakan bentuk transisi digital. Selama ini sekolah dan instansi pendidikan di Indonesia masih banyak yang gagap teknologi. Melalui penerapan kurikulum Merdeka Belajar, tenaga pendidik dan peserta didik bisa melek teknologi.

"Selama ini banyak yang gagap teknologi. Sekarang kita di masa transisi 4.0 dan 5.0. Kalau bicara kurikulum ini, pendekatannya memang harus secara langsung mengaitkan tiga aspek tadi; SDM, teknologi, dan data," jelasnya.

Baca Juga: Booster di Sumsel Rendah, Muncul Wacana Vaksin Empat Kali

Berita Terkini Lainnya