Santap MBG, 9 Siswa SD Mangun Jaya Muba Mual dan Muntah

- Para siswa mengalami gejala mual dan muntah serta sakit perut
- Sampel makan sudah diambil dan dikirim ke BPOM Palembang
- Dapur penyedia makanan sementara dihentikan hingga hasil uji laboratorium keluar
Musi Banyuasin, IDN Times - Selang sehari dari kasus dugaan keracunan menu Makanan Gizi Gratis (MBG) di Kabupaten OKI, kini peristiwa serupa terjadi di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba). Sebanyak 9 siswa SD Negeri 3 Mangun Jaya, Kecamatan Babat Toman diduga keracunan usai mengonsumsi program MBG yang dibagikan Rabu (3/9/2025).
Para siswa mengalami gejala mual dan muntah serta sakit perut. Mereka langsung dievakuasi ke klinik terdekat untuk mendapatkan perawatan.
1. Dinkes langsung ke lokasi mengambil sampel MBG

Kepala Dinas Kesehatan Muba, dr Azmi Dariusmansyah dikonfirmasi, Kamis (4/92025) membenarkan peristiwa tersebut. "Dari laporan yang kami terima ada sembilan siswa. Ada yang mengalami gejala cukup serius sampai ringan seperti mual, pusing dan muntah," ujarnya.
Azmi menambahkan, kejadian tersebut terjadi di SD Negeri 2 Mangun Jaya, Kecamatan Babat Toman. Tim langsung mengambil sampel makanan dan masih dalam pemeriksaan laboratorium.
"Sampel makan sudah diambil dan dikirim ke BPOM Palembang, hasilnya keluar seminggu lagi. Untuk kondisi siswa saat ini semuanya sudah membaik," ungkapnya.
2. Kondisi siswa diduga keracunan berangsur membaik

Camat Babat, Toman Heru Kharisma menambahkan, baru mengetahui kejadian tersebut setelah menerima laporan ada beberapa siswa dibawa ke klinik, Rabu (3/9/2025). Para siswa ini mengalami pusing mual dan muntah sehingga cepat ditangani.
"Gejala diduga keracunan itu terjadi setalah mengonsumsi MBG. Mereka sempat dilakukan perawatan, Alhamdulillah kini siswa sudah sehat semua. Sementara untuk siswa yang lain masih kami pantau, apakah mengalami gejala serupa," ungkapnya.
3. Pihak SPPG BGN hentikan dapur MBG sementara

Kepala SPPG BGN Sekayu, Oking Candra, menegaskan dapur penyedia makanan sementara dihentikan hingga hasil uji laboratorium keluar.
"Menu yang dikonsumsi anak-anak saat itu berupa nasi putih, filet ikan dori crispy, sayur tumis kacang panjang dengan wortel dan buncis, tahu, serta buah jeruk. Pihak Dinkes sudah turun, sampel makanan sudah diambil dan untuk sementara dapurnya kami stop sampai hasil lab resmi keluar," jelasnya.