Ramai Dapur MBG Kalibata Tutup, Bagaimana MBG di Palembang?

- Dapur MBG Palembang tetap berjalan tanpa hambatan, menerima pencairan dana dari Badan Gizi Nasional (BGN) setiap dua minggu sekali sejak 6 Januari 2025.
- Mekanisme penyaluran dana operasional MBG dilakukan dengan sistem reimburse, pembayaran langsung dari BGN ke mitra dapur, tanpa kendala pembayaran dari pemerintah.
- Persoalan dapur MBG yang tutup di Kalibata disebabkan oleh kurangnya kerjasama dan koordinasi antarmitra dan SPPI setempat, tidak terjadi di Palembang.
Palembang, IDN Times - Ramai dibahas publik soal dapur umum program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kalibata, Jakarta tutup. Penutupan itu karena tidak ada pembayaran dari pihak yayasan penyedia makanan. Namun persoalan tersebut tidak terjadi di Palembang.
Penyelenggaraan MBG di Kota Pempek sejak 6 Januari 2025 masih berjalan aman tanpa hambatan. Tetapi memang sistem penyediaan MBG dengan mekanisme dana talangan oleh pihak dapur yang kemudian diganti oleh Badan Gizi Nasional (BGN) setelah dua minggu.
1. Pencairan dana operasional MBG dari BGN ke mitra cair dalam dua minggu

Menurut Sulaiha Susi, salah satu Mitra BGN di Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Ilir Timur III Palembang, teknis penyaluran dana pelaksanaan MBG dilakukan sistem reimburse atau penggantian biaya yang telah dikeluarkan terlebih dahulu pihak penyedia.
"Pembayaran dari BGN langsung ke mitra, dari pemerintah selama ini, soal pembayaran tidak ada kendala. Dua minggu cair (dana talangan)," katanya saat dikonfirmasi IDN Times, Jumat (18/4/2025).
Mekanisme pembayaran dana operasional MBG dari BGN dengan teknis talangan jelas Susi, berlangsung dari awal MBG berjalan sejak 6 Januari 2025. Namun khusus dapur MBG di Ilir Timur III, baru menyalurkan MBG gelombang kedua pada 17 Februari tahun ini.
"Kami sebagai mitra tidak masuk dalam season pelaksanaan. Karena ada SPPI (Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia) yang sudah jadi kepalanya (mengelola) dapur. Mitra hanya menyiapkan fasilitas yang ada di dapur. Dapur yang harus dilengkapi, ada kendaraan dan ompreng serta bahan baku makanan, dana semua yang mengelola SPPI perpanjangan tangan dari BGN," jelas dia.
2. Dana operasional MBG akhir April 2025 tidak lagi sistem talangan

Menurut Sulaiha Susi, salah satu Mitra BGN di Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Ilir Timur III Palembang, teknis penyaluran dana pelaksanaan MBG dilakukan sistem reimburse atau penggantian biaya yang telah dikeluarkan terlebih dahulu pihak penyedia.
"Pembayaran dari BGN langsung ke mitra, dari pemerintah selama ini, soal pembayaran tidak ada kendala," kata dia.
Merespons permasalahan dapur MBG di Kalibata yang setop operasional, disebabkan karena mitra MBG tersebut tidak ada kerjasama dan koordinasi baik dengan pemerintah maupun BGN. Kesalahan terletak di dalam internal pengelolaan dapur.
"Kejadian viral (dapur MBG tutup), tidak ada di kami tak ada masalah. Pandangan kami sebagai mitra, kesalahannya dari mereka, dari pemerintah selama ini tidak ada kendala. Penagihan yang lalu sudah dibayarkan, tunggakan dari sebelum lebaran sudah selesai," kata Susi.
Bahkan lanjutnya, pada akhir April 2025, pembayaran dana MBG untuk mitra dari BGN tidak lagi sistem talangan dan uang operasional akan dibayarkan saat awal. Kondisi ini kata Susi, jadi angin segar bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang jadi bagian pelaksana MBG sebagai penyedia dapur.
"Setelah lebaran ini tidak ada lagi penagihan (dari dapur ke BGN soal dana MBG). Yang belakang (dana MBG) jiga tidak ada lagi tersisa bayaran (yang belum diberikan) uang-uang sudah dibayar," jelas dia.
3. Pembayaran dana operasional MBG ke mitra lancar jika adminstrasi tidak ada kesalahan

Susi menyampaikan, persoalan dapur MBG yang tutup dan tidak ada pencairan dana atau tidak ada pembayaran ke pihak penyedia makanan menu MBG, karena kemungkinan antarmitra dan SPPI setempat tidak ada komunikasi baik.
"Jadi, pembayaran akan lancar dari BGN, asalkan kita bekerjasama dari bagian SPPI untuk memberi tagihan (ke BGN) dengan cepat dan tidak ada kesalahan adminstrasi," katanya.
Dia pun mengatakan, dana operasional MBG langsung masuk ke mitra tanpa ada perantara. Apalagi sebelumnya antara mitra dan BGN sudah ada komitmen dan saling memahami konsekuensi masing-masing. Sementara terkait sistem perjanjian, antara mitra dan dan BGN ada kontrak satu tahun pelaksanaan MBG.