Puluhan Mak-Mak Asal Lahat Sumsel Demo Protes Jalur Batu Bara

18 Apr 2022, 20:23 WIB

Emak-emak yang tergabung dalam massa AMMAB memprotes jalan tambang di Lahat ke Gubernur Sumsel (IDN Times/istimewa)

Palembang, IDN Times - Puluhan mak-mak asal Bumi Seganti Setungguan Lahat, mendatangi kantor Gubernur Sumatra Selatan (Sumsel). Mak-mak yang tergabung dalam massa Aliansi Masyarakat Merapi Area Bersatu (AMMAB) Lahat, datang untuk memprotes kebijakan lama Pemprov Sumsel tentang jalan tambang.

"Kami minta Gubernur Sumsel selaku kepala daerah mengeluarkan kebijakan untuk mencabut kebijakan mengenai jalan tambang. Kami tidak ingin lingkungan kami dicemari dengan polusi," ungkap Korlap AMMAB, Saryono, Senin (18/4/2022).

1. Jalan tambang timbulkan polusi dan rawan kecelakaan

Emak-emak yang tergabung dalam massa AMMAB memprotes jalan tambang di Lahat ke Gubernur Sumsel (IDN Times/istimewa)

Menurut Saryono, kebijakan houlding batu bara terhadap jalur tambang dikeluarkan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Sumsel nomor 55.2/4151/5 pada 8 November 2018 lalu. Kebijakan itu membolehkan truk angkut batu bara melintas di jalan umum pada malam hari, yakni mulai jam 18.00 sampai 05.00 WIB.

"Bantu kami Pak untuk memberantas polusi, kami ingin lingkungan kami sehat," jelas dia.

Tak hanya tentang polusi udara akibat truk angkut batu bara, mak-mak dari Kecamatan Merapi Barat dan Merapi Timur Lahat juga memprotes banyaknya korban jiwa akibat kecelakaan di jalan.

2. Perusahaan tambang diminta tidak rugikan masyarakat

Ilustrasi tambang ilegal (Dok. IDN Times/Istimewa)

Aksi demonstrasi di kantor Gubernur Sumsel langsung disambut oleh Herman Deru. Ia menginstruksikan Dishub agar segera meninjau kebijakan lama agar aspirasi tersebut bisa ditindaklanjuti.

"Akan saya perintahkan pihak terkait untuk tegas menerapkan aturan terhadap perusahaan, jangan sampai merugikan rakyat," jelas Deru.

3. Jalan tambang sedang dibangun

Ilustrasi galian tambang batu bara ilegal di Waduk Samboja, Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara. IDN Times/Surya Aditya

Deru mengklaim dirinya sejak awal menjabat sebagai Gubernur meminta kepada perusahan batu bara membuat jalur khusus mobil batu bara. Hal ini dilakukan agar tidak merusak ataupun mengganggu lingkungan sekitar.

"Jalan tersebut sudah dikerjakan. Tinggal 10 persen lagi jalan tersebut bisa dipakai," tutup dia.