PHRI Sumsel Prediksi Okupansi Hotel Naik meski Ada Gelombang Tinggi

- Data okupansi hotel di Sumsel diprediksi meningkat akibat libur Natal dan Tahun Baru serta ragam kegiatan di akhir tahun
- Tingkat okupansi hotel di Sumsel pada bulan November 2024 naik 52,21 persen dibandingkan triwulan III, terutama di Palembang
- Peningkatan okupansi hotel diprediksi mencapai 50% dengan adanya penurunan wisatawan dari luar Sumatra karena imbauan terkait gelombang tinggi
Palembang, IDN Times - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel, Moh Wahyu Yulianto memprediksi Tingkat Penghunian Kamar (TPK) pada akhir tahun 2024 akan melonjak. Hal ini didasari adanya libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) serta ragam kegiatan di akhir tahun.
"Tingkat TPK bisa melonjak karena event di Palembang beragam. Salah satu indikator kenaikan itu karena wilayah tersebut sering mengadakan acara dan kegiatan besar termasuk di Palembang," ungkap Wahyu, Sabtu (21/12/2024).
1. Mayoritas okupansi hotel meningkat di Palembang

Wahyu menjelaskan, data bulan November 2024 tingkat okupansi hotel di Sumsel melonjak sebesar 52,21 persen jika dibandingkan pada triwulan III. Ia optimistis jumlah okupansi itu meningkat di akhir tahun mendatang.
"Angka itu mayoritas dari TPK di Palembang," jelas dia.
2. PHRI optimis tingkat okupansi hotel melonjak saat tahun baru

Setali tiga uang, Sekretaris Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumsel, John Johan Tisera menyatakan, diprediksi ada peningkatan dari okupansi hotel di Sumsel. Hal ini terjadi tak lepas dari pergerakan wisatawan saat Nataru.
"Trend terkini jika di lihat di lapangan, tingkat reservasi (booking) ada peningkatan maksimal sekitar 50 persen. Namun data itu akan terus meningkat hingga fully book (penuh)," jelas dia.
3. Prediksi wisatawan dari Pulau Jawa menurun

John menyebutkan, ada beberapa hal menjadi catatan PHRI jelang akhir tahun. Itu terkait wisatawan yang menggunakan jalur atau transportasi darat diprediksi akan berkurang.
Hal ini terjadi lantaran adanya imbauan terkait gelombang tinggi pada akhir Desember dan awal Januari. "PHRI melihat ada kemungkinan penurunan wisatawan ke Sumsel dari luar Sumatra khususnya Pulau Jawa," jelas dia.