Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pemprov Sumsel Bakal Bangun 5 Flyover Kereta Api di Muara Enim

Ilustrasi jembatan Ampera (Deryardli Tiarhendi)

Palembang, IDN Times - Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan (Pemprov Sumsel) berencana bangun lima jalan layang atau flyover di perlintasan kereta api, karena tingginya lalu lintas pengiriman batu bara.

Pembangunan lima flyover itu akan dilakukan di ruas simpang Belimbing, Kabupaten Muara Enim. Lokasi titik pembangunan berada di Kecamatan Ujan Mas sebanyak dua unit flyover, Gunung Megang dua unit, dan satu di ruas Sudirman Muara Enim.

1. Pembiayaan jembatan layang di Sumsel bisa dari KAI, Kemenhub, atau Kementerian PUPR

PJ Gubernur Sumsel, Elen Setiadi (IDN Times/Rangga Erfizal)

Penjabat Gubernur Sumsel Elen Setiadi mengatakan, lalu lintas pengiriman batu bara melalui kereta api maupun jalur Sungai Musi semakin padat. Kondisi itu mendesak pemerintah untuk segera membangun jembatan layang di lokasi ramai aktivitas.

'Sehingga dibutuhkan fly over sebidang agar pengiriman batu bara lebih maksimal," kata dia, Rabu (15/1/2025).

Elen menyampaikan, pembiayaan pembangunan flyover ruas simpang Belimbing diusulkan oleh PT KAI. Kemudian dua flyover di Gunung Megang, dan satu flyover di Ujan Mas, juga akan diusulkan ke Kemenhub atau ke Kementerian PUPR.

"Atau bisa juga pembiayaan dikembalikan ke PT KAI. Sedangkan untuk ruas Sudirman Muara Enim sudah masuk di APBN,” jelas dia.

2. Pembangunan flyover diyakini mampu meningkatkan PAD Sumsel

Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi (Kolase Dok. Pemprov Sumsel)

Elen menyebut, peningkatan lalu lintas batu bara di jalur kereta api pada beberapa titik perlintasan memang menjadi tantangan krusial. Sebab, pada 2024 kapasitas batu bara mencapai 56 juta ton.

"Kapasitas ini masih bisa ditingkatkan lagi. Terlebih sepanjang Januari hingga Desember harga batubara relatif stabil," katanya.

Menurut Elen, pembangunan lima flyover itu bisa meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Sumsel. Selain itu, dengan adanya flyover, bisa memberikan kenyamanan dan keamanan bagi masyarakat di wilayah perlintasan kereta api.

"Kita optimalkan dengan peningkatan sumber daya alam melalui industri transportasi. Jangan ditunda lagi, sebab opportunity loss akan semakin besar,” Kata Elen.

3. Jembatan layang di perlintasan kereta api akan mengurangi risiko kekurangan kapasitas

potret Gunung Salak dari Flyover Martadinata (instagram.com/kinghafizm)

Sementara kata Direktur Pengembangan Usaha PT KAI, Rudi As Aturridha, pada tahun ini PT KAI bakal menyiapkan kapasitas angkut batu bara hingga 89 juta ton. Namun lanjut dia, kelancaran arus lalu lintas di jalan raya menjadi masalah.

"Dengan pembangunan flyover, akan berjalan dengan lancar dan mengurangi risiko. Selain itu dengan peningkatan kapasitas volume ini tentu akan berdampak di operasional Sungai Musi. Pada saat ini hambatannya di Sungai Musi yang operasionalnya hanya 12 jam per hari, kami usulkan agar operasional bisa 24 jam per hari,” jelasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Feny Maulia Agustin
Hafidz Trijatnika
Feny Maulia Agustin
EditorFeny Maulia Agustin
Follow Us