Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Partisipasi Pemilih di Sumbar Rendah, KPU Gagal Capai Target

Seorang warga memperlihatkan jarinya yang sudah bertinta tanda telah melakukan pencoblosan (Foto: IDN Times/Halbert Caniago)
Intinya sih...
  • Partisipasi pemilih Pilkada Sumatra Barat hanya 57,15%, tidak mencapai target KPU sebesar 75%
  • Dari total DPT 4.103.084, hanya 2.349.069 masyarakat yang menggunakan hak pilihnya
  • 97,02% surat suara sah, namun penurunan partisipasi pemilih belum diketahui penyebabnya

Padang, IDN Times - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatra Barat mencatat sebanyak 42,85 persen masyarakat Sumatra Barat tidak menggunakan hak pilihnya pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua KPU Sumatra Barat, Surya Efitrimen usai menutup sidang paripurna rekapitulasi, Minggu (8/12/2024).

"Untuk partisipasi pemilih yang tercatat sebanyak 57,15 persen dari total jumlah DPT yang ada di Sumatra Barat," katanya.

1. Ada 70 ribu lebih suara tidak sah

Ketua KPU Sumbar, Surya Efitrimen (Foto: IDN Times/Halbert Caniago)

Surya menjelaskan, dalam pencatatan yang dilakukan, jumlah masyarakat Sumatra Barat yang pergi ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) saat pencoblosan 27 November 2024 lalu sebanyak 2.349.069.

"Untuk jumlah DPT Sumbar sendiri sebanyak 4.103.084. Masyarakat yang memilih sebanyak 57,15 persen dari total DPT tersebut," katanya.

Ia mengatakan, dari total surat suara yang dicoblos masyarakat tersebut, 97,02 persen diantaranya dinyatakan sah dan 2,98 persen suara tidak sah.

"Sebanyak 2.279.060 suara dinyatakan sah dan 70.009 suara dinyatakan tidak sah," katanya.

2. Tidak capai target

Seorang warga melakukan pencoblosan di salah satu bilik suara di TPS 22 Anak Air (Foto: IDN Times/Halbert Caniago)

Dengan angka partisipasi pemilih yang hanya sebanyak 57,15 persen tersebut, KPU Sumbar tidak mencapai target yang hendak diraih sebelumnya.

"Untuk target partisipasi pemilih yang kami tetapkan sebanyak 75 persen. Tapi pada Pilkada ini tidak tercapai," kata Surya.

Menurutnya, penurunan angka partisipasi pemilih tersebut juga terjadi di kabupaten/kota yang ada di Sumatra Barat.

3. Harus lakukan penelitian

Salah seorang warga menunjukkan jari kelingkingnya yang sudah diberi tinta tanda telah melakukan pencoblosan (Foto: IDN Times/Halbert Caniago)

Surya mengungkapkan, menurunnya partisipasi pemilih pada Pilkada 2024 ini belum diketahui penyebabnya.

"Tentunya harus ada dulu penelitian dari akademisi untuk menentukan penyebab menurunnya partisipasi pemilih tersebut," katanya.

Ia menyatakan, sebelum dilaksanakannya Pilkada 2024, KPU Sumbar telah gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat dengan sangat maksimal.

"Sosialisasi sudah kami lakukan dengan maksimal. Seperti memasang baliho dan menerbitkan pemberitahuan di berbagai media," katanya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hafidz Trijatnika
EditorHafidz Trijatnika
Follow Us