Muba Berstatus Darurat Bencana Hidrometeorologi, 6 Daerah Rawan Banjir

- Ada peningkatan debit air sungai namun masih di batas normal
- Kawasan sepanjang bantaran Sungai Musi rawan banjir
- Sudah 4 daerah di Sumsel naik status siaga darurat bencana hidrometeorologi
Musi Banyuasin, IDN Times - Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) kini menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi di musim hujan ini, menyusul empat kabupaten atau kota lainnya di Sumsel. Pemberlakuan status siaga bencana hidrometeorologi di Muba ini berlaku hingga 31 Mei 2026.
Keputusan tersebut keluar setelah berkaca dari kejadian-kejadian musim hujan sebelumnya, dimana Kabupaten Muba menjadi salah satu yang paling rawan terhadap bencana banjir dan tanah longsor.
1. Ada peningkatan debit air sungai namun masih di batas normal

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Muba, Marko Susanto mengatakan, peningkatan status menjadi keadaan tanggap darurat bisa dilakukan jika terjadi kejadian luar biasa. Pihaknya juga telah mempersiapkan berbagai hal terkait meningkatnya status di Muba.
"Memang ada peningkatan debit air sungai namun masih di batas normal. Meskipun saat ini kedalamannya masih normal, namun kami menugaskan satgas di kecamatan-kecamatan rawan bencana untuk selalu melakukan pemantauan ketinggian permukaan air sungai," ujarnya saat dikonfirmasi Senin (8/12/2025).
2. Kawasan sepanjang bantaran Sungai Musi rawan banjir

Marco menambahkan, beberapa daerah rawan banjir di Muba salah satunya kawasan sepanjang bantaran Sungai Musi. Mulai dari Kecamatan Sanga Desa sampai Lais. Kemudian di Keluang, Babat Toman, Lawang Wetan, dan Sekayu.
"Jadi 6 kecamatan tersebut sudah kita antisipasi, karena setiap masuk musim hujan selalu rawan bencana banjir," jelasnya.
BPBD Muba juga sudah melakukan langkah mitigasi seperti melakukan sosialisasi kepada masyarakat sepanjang bantaran Sungai Musi untuk selalu waspada. Termasuk mempersiapkan petugas piket patroli bencana hidrometeorologi di setiap kecamatan yang rawan.
"Personel dan peralatan selalu siaga apabila sewaktu-waktu terjadi bencana meteorologi. Kami mengajak warga untuk tetap tenang namun terus meningkatkan kewaspadaan, mengingat potensi cuaca ekstrem diperkirakan masih dapat terjadi pada malam hari," ungkap Marco.
3. Sudah 4 daerah di Sumsel naik status siaga darurat bencana hidrometeorologi

Sebelumnya tiga wilayah di Sumsel sudah menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi untuk mengantisipasi potensi bencana alam selama musim hujan. Tiga wilayah tersebut yakni Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Pagar Alam dan Prabumulih.
Penetapan status ini menjadi langkah cepat pemerintah daerah dalam meminimalkan risiko dan mempercepat respons penanganan bencana. Dengan ditetapkannya status siaga tersebut, semua stakeholder dan masyarakat dapat meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana seperti banjir, longsor dan angin kencang. Selain itu diharapkan koordinasi dan penanganan bencana di Sumsel dapat berjalan lebih optimal.

















