MPLS Sekolah Rakyat Menengah Atas 7 Palembang Dilakukan 3 Bulan

- Sekolah asrama aktif memberi agenda pembelajaran minat dan bakat, termasuk agama, olahraga, dan sistem belajar-bermain edukatif.
- Adaptasi antar siswa diharapkan lebih cepat dengan beragam kegiatan KBM untuk membangun komunikasi dan kerja sama.
- Kurikulum sekolah rakyat menerapkan sistem kolaborasi yang berbeda dengan sekolah di bawah Kementerian Pendidikan.
Palembang, IDN Times - Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Sekolah rakyat Menengah Atas (SRMA) 7 Palembang dilakukan selama 3 bulan, sejak pertama kali siswa masuk asrama pada 14 Juli 2025. Mekanisme MPLS yang berlangsung lama itu karena menyesuaikan kurikulum boarding school atau asrama.
Sebab selain fokus adaptasi, MPLS yang dilakukan dengan waktu cukup lama itu, sekaligus untuk melihat kemampuan dan bakat 100 siswa di sana. Tes talenta DNA menjadi salah satu kegiatan yang digelar Sekolah Rakyat Palembang Jalan Sosial di Sentra Budi Perkasa Km 5.
1. Sekolah asrama aktif memberi agenda pembelajaran minat dan bakat

Menurut Kepala Sekolah Rakyat Menengah 7 Palembang Diana Nursanti, selain belajar di kelas dan laboratorium teknologi, sekolah ini juga menerapkan sistem vokasi dan kurikulum khusus. Beberapa agenda yang jadi prioritas di sana adalah pembelajaran agama, olahraga kemampuan fisik hingga sistem belajar-bermain edukatif.
"Karena asrama ini, memang harus aktif agendanya, biar anak-anak juga merasa tidak jenuh di sini," katanya, Senin (21/7/2025).
2. Adaptasi antar siswa diharapkan lebih cepat

Sepekan berlangsung sejak perdana masuk sekolah, kegiatan belajar dan mengajar (KBM) di SRMA 7 Palembang pun bervariatif. Tujuannya, selain membangun komunikasi dan kerja sama antar siswa, diharapkan adaptasi pun berjalan cepat. Apalagi para siswa ini, berasal dari latar belakang sekolah berbeda.
"Mereka ini kan dicari dari data, jadi sesama mereka juga belum saling kenal," kata Diana.
3. Kurikulum sekolah rakyat diterapkan sistem kolaborasi

Diketahui sekolah rakyat palembang menerapkan kurikulum kolaborasi yang berbeda dengan sekolah di bawah tanggung jawab kementerian pendidikan. Sebab lanjutnya, SRMA 7 Palembang berada di bawah kewenangan Kementerian Sosial (Kemensos) yang diharapkan bisa mencetak generasi berpendidikan dan mendorong rantai kemiskinan terrputus karena program nasional Prabowo Subianto berjalan lancar.
"Kurikulumnya secara khusus karena akan menggabungkan, sistem kolaborasi dan menerapkan kurikulum asrama dan kurikulum sekolah pada umumnya," jelas dia.
Sistem sekolah rakyat yang penerapan asrama ini, menyediakan dua gedung tempat tinggal. Tiap siswa putra dan putri dipisahkan dan mendapatkan kamar tidur masing-masing. Tiap kamar tidur dibagi untuk beberapa siswa, menyesuaikan luas ruangan. Jumlah siswa dalam satu kamar rata-rata untuk 6-12 orang.