5 Fakta Penculikan Siswi SMP di Palembang: Hoaks yang Gegerkan Warga

- Dalam keterangan Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Suggihartono, kasus penculikan di kawasan Seberang Ulu (SU) II adalah cerita karangan dari siswi berinisial ES.
- Dalam cerita ES dirinya dihadang oleh mobil dan motor yang membuntuti dirinya ke sekolah. Dirinya pun mengaku nyaris diculik dengan cara dipaksa masuk ke dalam mobil oleh tiga orang pria tidak dikenal.
- Informasi hoaks yang diceritakan korban kepada rekan-rekannya di sekolah hingga menyebar luas.
Palembang, IDN Times - Masyarakat Palembang, Sumatra Selatan (Sumsel) sempat digegerkan oleh penculikan seorang siswi SMP Negeri 30 yang viral di media sosial. Kasus ini membuat resah banyak pihak mengingat informasi penculikan menyebar secara cepat hingga polisi akhirnya turun tangan.
Polisi dan sekolah sempat terkecoh dan segera menindaklanjuti secara informasi yang ada. Bahkan orang tua siswa sempat membuat laporan resmi ke kepolisian menindaklanjuti informasi penculikan yang diceritakan oleh ES (12), dan meminta polisi melakukan penyelidikan.
Namun, setelah menjalani penyelidikan, polisi mendapatkan fakta baru. Kasus penculikan tersebut tak pernah terjadi, korban diduga mengarang cerita dan menceritakan kisah itu hingga menjadi perbincangan semua orang. Berikut 5 fakta yang dirangkum IDN Times terkait hoaks penculikan di palembang.
1. Hanya disapa orang tak dikenal, bukan hendak diculik

Dalam keterangan Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Suggihartono, kasus penculikan di kawasan Seberang Ulu (SU) II adalah cerita karangan dari siswi berinisial ES. Menurutnya, setelah dilakukan penyelidikan, polisi menemukan bukti bahwa ES di hari kejadian memang berangkat menuju sekolah namun, di perjalanan dirinya bertemu seseorang tak dikenal yang menyapa dirinya.
Sapaan itu hanya teguran biasa tanpa ada bentuk ancaman terhadap ES. Hanya saja, teguran itu justru ditafsirkan berbeda, menyebabkan ES panik dan pulang ke rumah. Setelah itu, korban memutuskan kembali ke sekolah dalam kondisi terlambat sehingga membuat versi bercerita hendak diculik kepada teman-temannya.
2. Korban sempat bercerita diikuti pria tak dikenal

Dalam cerita ES, dirinya dihadang oleh mobil dan motor yang membuntuti dirinya ke sekolah. Dirinya pun mengaku nyaris diculik dengan cara dipaksa masuk ke dalam mobil oleh tiga orang pria tidak dikenal.
Bahkan, korban membuat cerita dirinya nyaris disuntik oleh tiga orang dalam cerita korban, namun berhasil melarikan diri usai menginjak kaki dari salah satu terduga penculik.
3. Cerita hoaks terlanjur menyebar ke publik

Informasi hoaks yang diceritakan korban kepada rekan-rekannya di sekolah langsung cepat menyebar ke satu sekolah dan para guru. Dari sana cerita korban langsung diteruskan kepada pihak kepolisian yang langsung datang guna memeriksa keterangan korban.
Orang tua korban Guntur (50) yang tengah berdagang di kawasan Indralaya, Ogan Ilir ditelpon polisi dan memutuskan pulang ke Palembang. Guntur sempat heran anaknya menjadi incaran penculik lantaran dirinya mengaku tidak memiliki permasalahan pribadi.
4. Polisi sejak awal meragukan kebenaran laporan

Polrestabes Palembang sudah mencium kejanggalan sejak menerima informasi pertama. Ketidaksesuaian antara cerita, barang bukti di lapangan, serta keterangan saksi membuat penyidik melakukan penelusuran menyeluruh dari titik awal hingga akhir.
5. Tidak ada unsur penculikan dalam kasus ini

Polisi bergerak melakukan penyelidikan dengan memeriksa CCTV di lokasi kejadian. Dari sana polisi menemukan informasi kendaraan yang diduga hendak melakukan penculikan.
Usai dilakukan pemeriksaan, hasilnya kendaraan tersebut merupakan mobil driver online yang sedang mengantar penumpang perempuan dan tidak memiliki keterkaitan dengan ES. Usai pemeriksaan, polisi menegaskan rangkaian fakta ini memperkuat kesimpulan bahwa tidak ada percobaan penculikan.
Polisi mengimbau masyarakat tidak latah menerima informasi begitu saja tanpa melakukan verifikasi. Kejadian di Palembang menjadi pelajaran agar semua pihak dapat memfilter informasi yang berkembang.

















