Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kualitas Udara di Padang Kembali Buruk dan Mengandung Partikel Kecil

Ilustrasi Kabut Asap akibat Karhutla (IDN Times/KLHK)

Padang, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemko) Padang, Sumatra Barat (Sumbar), merilis perkembangan kondisi terbaru kualitas udara yang kembali memburuk akibat kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kiriman provinsi tetangga.

Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Padang, dr Gentina, pantauan Air Quality Monitoring System (AQMS) tentang Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) di Padang berada pada kategori sedang dengan nilai 78 untuk parameter debu ukuran 2,5 mikrometer.

"Udara sedang tidak sehat bagi lansia, anak-anak, ibu hamil, maupun kelompok rentan. Ketika tidak ada keperluan keluar rumah, jangan dulu keluar rumah," kata dr Gentina, Jumat (29/9/2023).

1. Udara di Padang mengandung partikel kecil

Ilustrasi anak menderita ISPA. ANTARA FOTO/FB Anggoro

Gentina menjelaskan, kabut asap mengandung partikel kecil yang dapat membuat iritasi mata, hidung, dan tenggorokan. Partikel itu akan masuk ke saluran nafas yang bisa memicu penyakit asma, alergi, infeksi, hingga Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).

Untuk itu kata Gentina, pihaknya mengimbau kepada seluruh warga Padang mengenakan masker dan kacamata apabila beraktivitas di luar rumah, terutama bagi warga yang berkendaraan roda dua.

2. Memperbanyak konsumsi air putih

m.merdeka.com

Mengingat dampak dari kabut asap menimbulkan efek yang cukup signifikan bagi kesehatan, warga kota Padang harus memperbanyak mengonsumsi air putih, sayur, serta buah untuk meningkatkan imun tubuh.

Berdasarkan informasi, kabut asap yang terbilang cukup pekat terpantau berada di kawasan Sungai Bangek dan Lubuk Minturun. Bahkan di kawasan itu sudah banyak pengendara sepeda motor yang mengenakan masker.

3. Muncul beberapa hotspot

Prakiraan konsentrasi aerospol PM10 untuk Tiga hari kedepan. IDN Times/Andri NH

Merujuk data Stasiun Pemantau Atmosfer Global (GAW) Bukit Koto Tabang, terdapat beberapa hotspot di Sumbar yang berpotensi terjadinya karhutla dengan level rendah hingga sangat tinggi.

Level sangat tinggi berada di wilayah Mentawai, Dharmasraya, Sijunjung, Solok Selatan, sebagian kabupaten Solok, Limapuluh Kota, dan Pesisir Selatan. Sedangkan prediksi parameter PM2.5 diprakirakan berada pada kategori sedang untuk sebagian wilayah Sumbar.

Sedangkan untuk prediksi parameter PM10 diprakirakan berada pada kategori baik untuk sebagian wilayah di Sumbar. Terdapat beberapa daerah yang diprakirakan memiliki nilai maksimum PM10 di atas ambang batas baik. Meski demikian, kualitas udara secara umum di Sumbar berada pada ketegori baik hingga sedang

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Andri NH
EditorAndri NH
Follow Us