Kecewa Tak Dibelikan Motor, Remaja di Lubuk Linggau Gantung Diri

Lubuk Linggau, IDN Times - Seorang remaja berinisial MR(19) warga Lubuk Linggau ditemukan gantung diri di rumahnya, Minggu (27/11/2022) sekitar pukul 17.30 WIB.
Peristiwa bunuh diri itu langsung menghebohkan warga setempat. Mirisnya, remaja ini ditemukan sendiri oleh kedua orangtuanya S (45) dan T (48), dan dibantu warga untuk mengevakuasi korban dari TKP.
1. Orangtua korban sempat ke pasar

Kasat Reskrim Polres Lubuk Linggau, AKP Robi Sugara mengatakan, anggotanya langsung menuju tempat kejadian perkara begitu mendapat laporan.
"Sebelum kejadian, kedua orangtua MR pergi ke pasar sekitar pukul 16.00 WIB. Ketika pulang ke rumah, mereka menemukan anaknya gantung diri," jelas Robi, Senin (28/11/2022).
2. Tim medis pastikan korban meninggal karena gantung diri

Korban ditemukan tergantung dengan seutas tali tambang warna biru. Terdapat kursi plastik cokelat di bawahnya. Melihat kejadian tersebut, kedua orangtuanya berusaha menyelamatkan MR.
"Dari pemeriksaan luar tim medis dari rumah sakit, hasilnya tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik. Sehingga kesimpulan dari tim medis, korban meninggal karena gantung diri," jelasnya.
3. Korban sempat minta dibelikan sepeda motor

Dari hasil interogasi saksi-saksi, korban diduga memilih bunuh diri karena tidak tahan dengan himpitan ekonomi keluarga. Korban kecewa kepada kedua orangtuanya karena tak mampu membelikan sepeda motor.
"Pihak keluarga korban menerima dan ikhlas atas kejadian yang menimpa MR. Pihak keluarga menganggap itu sebagai musibah dan membuat surat pernyataan," tutupnya.
4. Bunuh diri bukan solusi

Bila kamu merasakan tendensi untuk melakukan bunuh diri, atau melihat teman atau kerabat yang memperlihatkan tendensi tersebut, amat disarankan untuk menghubungi dan berdiskusi dengan pihak terkait, seperti psikolog, psikiater, maupun klinik kesehatan jiwa.
Saat ini, tidak ada layanan hotline atau sambungan telepon khusus untuk pencegahan bunuh diri di Indonesia. Kementerian Kesehatan Indonesia pernah meluncurkan hotline pencegahan bunuh diri pada 2010. Namun, hotline itu ditutup pada 2014 karena rendahnya jumlah penelepon dari tahun ke tahun, serta minimnya penelepon yang benar-benar melakukan konsultasi kesehatan jiwa.
Walau begitu, Kemenkes menyarankan warga yang membutuhkan bantuan terkait masalah kejiwaan untuk langsung menghubungi profesional kesehatan jiwa di puskesmas atau rumah sakit terdekat.
Kementerian Kesehatan RI juga telah menyiagakan lima RS Jiwa rujukan yang telah dilengkapi dengan layanan telepon konseling kesehatan jiwa:
RSJ Amino Gondohutomo Semarang | (024) 6722565
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor | (0251) 8324024, 8324025
RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta | (021) 5682841
RSJ Prof Dr Soerojo Magelang | (0293) 363601
RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang | (0341) 423444
Selain itu, terdapat pula beberapa komunitas di Indonesia yang secara swadaya menyediakan layanan konseling sebaya dan support group online yang dapat menjadi alternatif bantuan pencegahan bunuh diri dan memperoleh jejaring komunitas yang dapat membantu untuk gangguan kejiwaan tertentu.
Kamu juga bisa menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri, lembaga swadaya masyarakat yang didirikan sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan jiwa. Tujuan dibentuknya komunitas ini adalah untuk mengubah perspektif masyarakat terhadap mental illness dan meluruskan mitos serta agar masyarakat paham bunuh diri sangat terkait dengan gangguan atau penyakit jiwa. Kalian dapat menghubungi komunitas ini melalui nomor telepon 021-06969293 atau melalui email janganbunuhdiri@yahoo.com.