Jenazah Indah Korban Sriwijaya Air Dimakamkan Diiringi Salawat

17 Jan 2021, 19:04 WIB

Default Image IDN

Ogan Ilir, IDN Times - Jenazah Indah Halimah Putri (26) korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 PK-CLC, akhirnya tiba di rumah duka di Desa Sungai Pinang II, Dusun IV RT 007, Kecamatan Sungai Pinang, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatra Selatan (Sumsel), Minggu (17/1/2021).

Jenazah diberangkatkan dari Jakarta sekitar pukul 14.00 WIB menggunakan pesawat terbang. Setibanya di Palembang, jenazah langsung dibawa ke kampung halamannya dan tiba sekitar pukul 16.30 WIB dengan iringan salawat.

"Saya mewakili Direktur Utama Sriwijaya Air mengucapkan turut bela sungkawa atas meninggalnya Indah Halimah Putri. Tidak ada yang menginginkan musibah ini," ungkap Branch Manager Sriwijaya Air Palembang, Yudho, Minggu (17/1/2021).

1. Indah langsung dimakamkan saat tiba di rumah duka

Default Image IDN

Jenazah Indah langsung disambut ratusan pelayat yang hadir sejak siang hari. Jenazah dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan, lalu disalatkan di halaman rumah.

Ratusan pelayat yang hadir juga mengikuti penguburan jenazah di lokasi pemakaman keluarga sekitar 100 meter dari rumah duka. Jenazah diangkat oleh tim dari Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) dan Babinsa TNI.

"Mudah-mudahan seluruh korban yang belum teridentifikasi bisa segera ditemukan. Kami akan terus lakukan komunikasi sampai semua jenazah teridentifikasi," jelas Yudho.

2. Mertua dan suami Indah berhasil diidentifikasi

Default Image IDN

Indah menjadi korban kelima yang berhasil diidentifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri. Hingga saat ini, tim DVI pun mengidentifikasi puluhan jenazah lainnya. Dari keluarga Indah, baru tiga orang yang teridentifikasi.

"Sejauh ini kami telah menerima informasi dari tim DVI mabes Polri bahwa Rizki Wahyudi (27) suami Indah dan ibu mertuanya, Rosi Wahyuni, sudah berhasil teridentifikasi," ungkap perwakilan keluarga, Herman Sawiran.

3. Suami dan mertua dimakamkan di Pangkal Pinang

Default Image IDN

Sedangkan anak korban bernama Arkana Nadhif (7 bulan) dan keponakan korban, Nabila Anjani, masih dalam proses identifikasi. Herman berharap seluruh jenazah segera teridentifikasi segara agar bisa dimakamkan.

"Suami dan mertuanya akan dimakamkan di Bangka Belitung, kampung halamannya," tutup dia.