Jalintim Mulai Padat, Arus Lalin di Jembatan Sungai Lilin Jadi 1 Lajur

- Arus lalu lintas di Jalintim Palembang-Jambi semakin padat, kendaraan besar dominan.
- Jembatan Sungai Lilin dibuat satu lajur untuk menghindari penumpukan kendaraan.
- Pasang pembatas di tengah jalan untuk mengantisipasi kemacetan saat arus mudik, imbau pengendara berhati-hati.
Musi Banyuasin, IDN Times - Kondisi terkini arus lalu lintas di Jalan Lintas Timur (Jalintim) Palembang - Jambi tepatnya di Pasar Sungai Lilin semakin padat, Minggu (23/3/2025).
Kepadatan kendaraan masih didominasi oleh kendaraan besar, meski ada sebagian dari plat luar Sumsel. Untuk mencegah terjadinya penumpukan kendaraan, Jembatan Sungai Lilin dari arah Palembang menuju ke Jambi kini hanya dibuat satu lajur.
1. Jembatan tidak dirancang untuk menampung beban diam

Kasatlantas Polres Muba AKP Pandri Pratama Putra Simbolon mengatakan, mengingat jembatan yang tidak dirancang untuk menampung beban diam dan khusus beban bergerak.
"Maka itu untuk menghindari penumpukan kendaraan di atas jembatan Sungai Lilin, terpaksa kita rekayasa satu lajur saja. Sehingga tidak terjadi kendaraan yang batal naik saat ke jembatan," ujarnya Minggu (23/3/2025).
2. Pasar tumpah Sungai Lilin jadi salah satu titik kemacetan

Selain di atas jembatan, jalan di sepanjang pasar Sungai Lilin juga dipasang pembatas pada bagian tengah badan jalan. Hal ini untuk mengantisipasi kendaraan keluar masuk yang bisa menghambat arus lalu lintas.
"Petugas kami selalu siaga di Pasar Tumpah Sungai Lilin ini untuk melakukan pengaturan, mengingat kawasan ini selalu padat dan berpotensi memicu kemacetan saat jelang arus mudik," terangnya.
3. Strategi one way akan diterapkan jika terjadi kemacetan

Pandri menambahkan, pengendara yang melintas di jalur tersebut selalu diimbau untuk berhati-hati dan bersabar, mengingat arus lalu lintas masih cukup padat menjelang musim mudik.
"Untuk kendaraan pemudik kemungkinan baru akan banyak melintas beberapa hari jelang lebaran nanti. Strategi one way dan pengawasan yang ketat akan diterapkan jika memang terjadi kepadatan dan penumpukan kendaraan, agar tidak terjadi kemacetan," ungkapnya.