IRT di Palembang Gantung Diri di Depan Rumah Usai Cekcok dengan Suami

- Seorang ibu rumah tangga di Palembang bunuh diri dengan cara gantung diri di depan rumah
- Korban nekat mengakhiri hidup karena tidak tahan dengan pertengkaran rumah tangga, menyebabkan depresi
- Masyarakat dapat menghubungi layanan konseling pencegahan bunuh diri dan mengunjungi Puskesmas atau RS jiwa terdekat untuk bantuan
Palembang, IDN Times - Seorang perempuan di Palembang mengakhiri hidup dengan cara gantung diri di depan rumah. Kejadian memilukan itu menimpa ibu rumah tangga berinisial SV (37) warga Kertapati, Palembang.
"Korban dibawa ke RSMH Palembang usai ditemukan warga tergantung di depan rumah. Namun saat kejadian korban sudah tidak bernyawa," ungkap Kapolsek Kertapati, Iptu Angga Kurniawan, Jumat (10/5/2024).
1. Korban sering bertengkar dengan suami

Petugas kepolisian langsung melakukan olah TKP di rumah korban. Dari hasil pemeriksaan saksi-saksi, diduga korban mengakhiri hidup karena tak tahan dengan pertengkaran rumah tangga.
"Keterangan dari pihak keluarga diduga korban meninggal (bunuh diri) karena depresi, sering ribut mulut dengan suaminya," jelas Angga.
2. Saksi curiga pintu terbuka malam hari

Polisi memeriksa saksi dari pihak keluarga yang sempat mendengar keributan di rumah korban. Sebelum kejadian sekitar pukul 02.30 WIB, korban sempat terlibat cekcok dengan suaminya. Saksi yang melihat keributan lantas masuk ke dalam kamar.
"Saksi melihat ke arah pintu depan (teras) terbuka. Dirinya berinisiatif ke luar rumah dan menemukan korban dalam keadaan tergantung," jelas dia.
3. Mari bersama cegah perilaku bunuh diri

Bunuh diri merupakan masalah kesehatan jiwa serius yang sering diabaikan masyarakat. Jika kamu membutuhkan pertolongan atau mengenal seseorang yang membutuhkan bantuan, kamu bisa menghubungi layanan konseling pencegahan bunuh diri, di nomor telepon gawat darurat (emergency) hotline (021) 500–454 atau 119, bebas pulsa.
Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, saat ini sudah terdapat lebih dari 3.000 Puskesmas yang memiliki layanan kesehatan jiwa. Kamu bisa menghubungi atau langsung mendatangi Puskesmas terdekat untuk mengetahui apakah mereka melayani kesehatan jiwa. Bagi pemegang BPJS, konsultasi kejiwaan di Puskesmas tidak dikenakan biaya alias gratis. Jika belum memiliki BPJS, kamu tetap bisa berkonsultasi dengan biaya administrasi sebesar Rp5.000.
Selain itu, Kemenkes RI juga menyiapkan 5 RS jiwa rujukan yang dilengkapi dengan layanan konseling kesehatan jiwa dan pencegahan bunuh diri. RS jiwa tersebut ialah:
RSJ Amino Gondohutomo Semarang, nomor telepon (024) 6722565
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor, nomor telepon (0251) 8324024, 8324025, 8320467
RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta, nomor telepon (021) 5682841
RSJ Prof Dr Soerojo Magelang, nomor telepon (0293) 363601
RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang, nomor telepon (0341) 423444
NGO Indonesia pencegahan bunuh diri:
Jangan Bunuh diritelp: (021) 9696 9293email: janganbunuhdiri@yahoo.com
Organisasi INTO THE LIGHTmessage via page FB: Into The Light Indonesia (@IntoTheLightID)direct message via Twitter: @IntoTheLightID
Kementrian Kesehatan Indonesiatelp: (021) 500454