Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Ikan Patin Melejit di Tengah Penurunan Produksi Ikan Sumsel

ilustrasi ikan patin (pexels.com/julianemonarifotografia)
ilustrasi ikan patin (pexels.com/julianemonarifotografia)
Intinya sih...
  • Produksi ikan di Sumsel mencapai 295 ribu ton per tahun
  • Penurunan total produksi ikan, namun jumlah ikan patin meningkat drastis
  • OKU Timur menjadi wilayah penghasil ikan patin terbesar di Sumsel
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Palembang, IDN Times - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sumsel mencatat produksi ikan di Sumsel mencapai 295 ribu ton per tahun 2024. Hasil tersebut menurun jika dibandingkan dengan produksi ikan tahun 2023 sekitar 31 ribu ton.

"Kalau secara total produksi ikan di tahun 2023 ke 2024 memang terjadi penurunan dari 326 ribu ton menjadi 295 ribu ton. Namun secara produksi dari jenis ikannya meningkat seperti ikan patin yang pada 2023 total hanya 21.509 ton menjadi 98.004 ton di tahun 2024," ungkap Kabid Perikanan Budidaya DKP Sumsel Karina, Jumat (20/6/2025).

1. Ikan di Sumsel banyak dibuat untuk produksi pindang

ilustrasi ikan patin (vecteezy.com/shikdar0750701940)
ilustrasi ikan patin (vecteezy.com/shikdar0750701940)

Karina mengatakan, sebagai wilayah perairan, setiap daerah memiliki potensi produksi ikan masing-masing. Pada tahun 2023, Musi Rawas tercatat memproduksi sebesar 73.712 ton ikan disusul Palembang 49.458 ton, OKU Timur 56.410 ton, Banyuasin 45.204 ton dan OKI 43.720 ton..

Setiap tahunnya tingkat produksi yang ada bergerak secara fluktuatif. Tahun 2024, OKI memproduksi 82.088 ton, OKU Timur produksi 56.720 ton, Palembang produksi 54.533 ton, Banyuasin produksi ikannya 45.658 ton, dan Musi Banyuasin produksi 12.066 ton.

"Di Sumsel ini perikanan budidayanya ada ikan bandeng, baung, bawal, gabus, gurame, lele, ikan mas, nila, patin, toman, udang Gala, udang vanme, dan udang windu. Ikan patin banyak diproduksi karena banyak dibuat olahan makanan seperti pindang," jelas dia.

2. Produksi ikan mengalami peningkatan di OKU Timur

Ilustrasi ikan patin (supplybunny.com)
Ilustrasi ikan patin (supplybunny.com)

Karina menjelaskan, produksi ikan terbesar di Sumsel berasal dari budi daya ikan lele dan patin. OKU Timur menjadi wilayah penghasil ikan patin terbesar di Sumsel yang mencaai 43.193 ton pada 2024 Jumlah tersebut meningkat dibanding tahun sebelumnya yang produksinya hanya mencapai 21.509 ton. Langkah ini sejalan dengan ditetapkannya OKU Timur sebagai kampung perikanan budidaya modern oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI tahun 2024.

"Dari 295 ribu ton produksi ikan di Sumsel 98 ribu tonnya ikan patin. Untuk daerah penghasil ikan patin terbanyak di OKU Timur," beber dia.

3. Konsumsi ikan di Sumsel masih di bawah target nasional

ilustrasi ikan patin dnegan tempoyak (commons.wikimedia.org/Gunawan Kartapranata)
ilustrasi ikan patin dnegan tempoyak (commons.wikimedia.org/Gunawan Kartapranata)

Karina menilai dari produksi ikan tersebut, Angka Konsumsi Ikan di Sumsel berkisar 46.16 kilogram per kapita per tahun. Angka tersebut masih di bawah angka nasional 68 kilogram per kapita per tahun. Belum optimalnya konsumsi ikan ini disebabkan oleh banyaknya sumber protein lain yang dipilih masyarakat.

"Kita terus melakukan edukasi untuk meningkatkan konsumsi ikan masyarakat dengan memberikan edukasi soal gemar mengkonsumsi ikan," jelas dia.

4. Rincian jumlah produksi ikan di Sumsel

ilustrasi ikan (pexels.com/Engin Akyurt)
ilustrasi ikan (pexels.com/Engin Akyurt)

Rincian produksi ikan di 17 kabupaten dan kota:

  1. Ogan Komering Ilir (OKI) - 82.088 Ton

  2. Ogan Komering Ulu Timur (OKU Timur) 56.720 Ton

  3. Palembang - 54.533 Ton

  4. Banyuasin - 45.658 Ton

  5. Musi Banyuasin -12.066 Ton

  6. Ogan Ilir - 11.546 Ton

  7. Musi Rawas - 11.022 Ton

  8. Muara Enim - 9.245 Ton

  9. Lubuk Linggau 4.317 - Ton

  10. OKU Selatan - 2.350 Ton

  11. Pagar Alam - 1.944 Ton

  12. Empat Lawang - 1.250 Ton

  13. OKU - 765 Ton

  14. PALI - 739 Ton

  15. Muratara - 514 Ton

  16. Prabumulih -268 Ton

  17. Lahat - 253 Ton

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hafidz Trijatnika
EditorHafidz Trijatnika
Follow Us