Palembang, IDN Times - Asap hitam dan kobaran api muncul dari trafo Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) di kawasan Jalan Pangeran Ratu, Jakabaring, Palembang. Bahkan ledakan sempat dirasakan hingga radius lima kilometer dari lokasi kebakaran.
"Pagi hari tadi saat di rumah terdengar suara ledakan. Awalnya saya kira bunyi petasan, namun suaranya agak besar. Setelah dicari tahu rupanya ledakan dari PLTG," ungkap Odi, saksi mata yang melihat kejadian kepada IDN Times, Jumat (16/4/2021).
Odi menambahkan, asap hitam yang besar dan pekat dikhawatirkan merambat ke perkampungan warga. Sebab lokasi kebakaran cukup dekat dengan pemukiman padat penduduk. Namun kebakaran dapat diatasi dan hanya bertahan satu jam.
"Untung apinya tidak merambat ke luar, karena yang ditakutkan api membesar," ujar dia.
Akibat kebakaran ini, empat unit mobil pemadam kebakaran diturunkan. General Manager PLN Unit Induk Pembangkitan Sumatra Bagian Selatan, Djoko Mulyono menjelaskan, kebakaran diakibatkan oleh korsleting listrik.
"Beruntungnya tidak ada korban jiwa akibat kebakaran ini. Tim PLN maupun pemadam kebakaran dapat segera memadamkan api, sehingga tidak menyulut api lebih luas," ujar dia.
Menurut Djoko, PLTG merupakan sistem pembangkit lama yang digunakan untuk menyokong kegiatan Asian Games 2018 lalu. Namun setelah Asian Games, PLTG tersebut sudah tidak digunakan. Sistem kelistrikannya pun telah setop beroperasi sejak 1 September 2020.
"Sudah tidak beroperasi sejak kontraknya habis dengan perusahaan gas penyalur pada 31 Agustus 2020. Kini status dari PLTG hanya stand by saja, jika sewaktu-waktu dibutuhkan," beber dia.
Menurut Djoko, sistem kelistrikan di Palembang saat ini sudah memadai sejak beberapa tahun silam sehingga tidak lagi menggunakan PLTG. Menurutnya lagi, PLTG ini akan dipindahkan dan disiapkan untuk menunjang listrik di wilayah Aceh.
"Saat ini tim kami sedang menginventarisir dampak dari kejadian kebakaran tersebut, termasuk melakukan pemulihan pasca kebakaran," tutup dia.