Gubernur Sumsel Cek Jalan Palembang-Betung: Lengah DIkit Bisa Jatuh

- Jalan Lintas Sumatra (Jalinsum) Palembang-Betung rusak dan rawan kecelakaan, disorot oleh Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru.
- Aspal tak berlubang namun bergelombang, menyebabkan perlambatan kendaraan dan kemacetan lalu lintas.
- Deru menegaskan pentingnya perbaikan jalan meski ada keterbatasan anggaran, sebagai tanggapan terhadap keluhan masyarakat.
Banyuasin, IDN Times - Kondisi Jalan Lintas Sumatra (Jalinsum) ruas Palembang-Betung kembali menjadi sorotan masyarakat karena rusak dan rawan kecelakaan. Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru menilai, selain rusak parah, jalan tersebut juga rawan kecelakaan
"Belum lagi jika kendaraan roda dua atau motor berkecepatan tinggi. Sedikit lengah, bisa jatuh. Jalannya bergelombang membuat seperti ada parit di tengah jalan," ungkap Herman Deru, Senin (20/10/2025).
1. Kondisi bergelombang di beberapa titik

Menurut Deru, aspal di Jalinsum Palembang-Betung tak menunjukkan kerusakan berlubang yang umumnya terjadi di jalan lintas. Dirinya menduga kerusakan tersebut terjadi karena suhu udara yang panas dan kelebihan muatan kendaraan yang lewat sehingga menimbulkan gelombang di jalan.
"Aspalnya memang tidak berlubang, tetapi bergelombang karena amblas dan menggulung, istilahnya bleeding. Kondisi ini menyebabkan perlambatan kendaraan yang kerap memicu kecelakaan," ujar Deru.
2. Koordinasi dengan Dirjen Bina Marga untuk perbaikan

Kondisi jalan yang berlubang membuat para pengendara harus lebih waspada. Situasi ini juga kerap memicu kemacetan akibat perlambatan arus lalu lintas.
"Kita sudah melakukan patroli, dan jalan Palembang–Betung ini mengalami penurunan pondasi. Sudah kita usulkan ke Dirjen Bina Marga untuk segera diperbaiki karena kondisi jalan yang rusak otomatis menyebabkan perlambatan dan kemacetan," jelas Deru.
3. Perbaikan Palembang-Betung dilakukan bertahap

Deru menegaskan, arus barang dan orang (penumpang) tidak boleh terhenti maupun terganggu meski pemerintah menghadapi keterbatasan anggaran. Menurutnya, kondisi keuangan tidak boleh menjadi alasan untuk menghentikan pelayanan dan pembangunan yang sedang berjalan.
"Kita satu per satu menanggapi keinginan masyarakat, baik yang disampaikan secara langsung maupun melalui media sosial. Sebenarnya, perbaikan jalan ini sudah berjalan, tetapi tidak bisa selesai dalam satu hari dan dilakukan secara bertahap," ungkap dia.