Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Gempa di Tanah Padang Sidempuan, Pasien RS Ibnu Sina Dievakuasi

Pasien RS Ibnu Sina Pasaman Barat Dievakuasi Keluar Ruangan. Doc.IDN Times
Pasien RS Ibnu Sina Pasaman Barat Dievakuasi Keluar Ruangan. Doc.IDN Times

Padang, IDN Times - Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatra Barat (BPBD) Sumbar, Rumainur, menyebut sebagian besar warga di beberapa wilayah seperti Kota Padang, Pasaman Barat, Pasaman, Padang Panjang, Pariaman, Tuapejat Mentawai dan Agam, merasakan getaran gempa bumi magnitudo 6.4 yang berpusat di Padang Sidempuan, Sumatra Utara (Sumut), Senin (3/4/2023).

Berdasarkan laporan sementara kata Rumainur, dampak getaran gempa bumi membuat manajemen Rumah Sakit Ibnu Sina di Pasaman Barat terpaksa harus mengevakuasi pasien keluar ruangan. Mereka ingin mengantisipasi kemungkinan dampak yang lebih besar lagi, mengingat potensi gempa susulan masih bisa terjadi.

"Getarannya memang dirasa oleh warga di beberapa wilayah di Sumbar. Ada warga di Palembayan, Agam, melaporkan kaca rumahnya retak. Namun secara umum tidak ada dampak yang signifikan," kata Rumainur, Senin (3/4/2023).

1. Waspadai gempa susulan

Ilustrasi gempa (IDN Times/Arief Rahmat)

Meski gempa bumi yang terjadi pukul 21.59 WIB tidak berdampak secara signifikan, namun BBPD Sumbar kata Rumainur tetap mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat terutama yang tinggal di zona merah kegempaan, tetap meningkatkan kewspadaan.

Apalagi potensi terhadap gempa-gempa susulan bisa terjadi kapan saja.

2. Terjadi subduksi lempeng Indo-Australiailustrasi

Ilustrasi gempa (IDN Times/Sukma Shakti)

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami dari BMKG, Daryono melalui keterangan resminya menyebutkan, gempa tektonik Padang Sidempuan memiliki parameter update dengan magnitudo 6,2.

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,79° LU ; 98,67° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 93 kilometer arah Barat Daya Padang Sidempuan dengan kedalaman 95 kilometer.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis menengah akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia pada zona intraslab. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar turun (oblique-normal fault)," ujar Daryono.

Meski getaran gempa dirasa cukup kuat hingga ke wilayah Sumbar, namun gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami. Hingga pukul 22.33 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan.

3. Warga hindari bangunan yang retak

Pinterest

Daryono melanjutkan, masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Namun warga diminta menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Mereka juga diminta memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal yang cukup tahan gempa.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Andri NH
EditorAndri NH
Follow Us