DPR RI: Pembangunan Tol Sicincin-Bukittinggi Butuh Biaya Rp60 Triliun

- Pembangunan jalan tol Sicincin-Bukittinggi membutuhkan biaya hingga Rp60 triliun
- Pendanaan diambil dari anggaran PMN sebesar Rp40 triliun dan investasi Jepang sebesar Rp20 triliun
- Pendanaan PMN akan diajukan oleh Hutama Karya maupun Kementerian BUMN kepada DPR pada tahun 2026
Padang, IDN Times - Pembangunan jalan tol Sicincin-Bukittinggi diperkirakan akan memakan biaya hingga Rp60 triliun yang akan diambil dan 2 sumber pendanaan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dari Sumatra Barat, Andre Rosiade saat melakukan peninjauan jalur tol Padang-Sicincin, Sabtu (7/12/2024).
"Pendanaannya akan diambil dari anggaran Penyertaan Modal Negara (PMN) melalui Hutama Karya sebanyak Rp40 triliun dan dana dari Jepang sebesar Rp20 triliun," katanya.
1. Pendanaan dari PMN akan diajukan 2026

Untuk pendanaan PMN tersebut, menurut Andre, akan diambil dari pembiayaan dari JK yang berasal dari Negara Jepang.
"Nah, untuk pengajuan PMN tersebut akan diajukan oleh Hutama Karya maupun Kementerian BUMN kepada DPR dan akan dibahas pada tahun 2026 mendatang," katanya.
Andre mengungkapkan, penganggaran PMN tersebut hanya bisa dilakukan pada 2026, karena untuk 2025 sudah disetujui untuk pembangunan yang lain.
"Untuk 2025, PMN sudah ada untuk pembangunan tol Betung-Jambi. Jadi kita harus menunggu pada tahun berikutnya," katanya.
2. Pembangunan terowongan

Menurut Andre, anggaran sebesar Rp20 triliun tersebut akan digunakan untuk membuat terowongan di jalur tol Sicincin-Bukittinggi.
"Anggaran Rp20 triliun itu untuk menembus bukit dengan membangun terowongan ada beberapa kilometer," katanya.
Menurutnya, hal tersebut bisa dilakukan nantinya jika PMN yang diajukan oleh Hutama Karya melalui Kementerian BUMN sudah disetujui.
3. Memulai pengerjaan akhir 2026

Andre meminta doa dan dukungan dari masyarakat Sumatra Barat agar pengajuan tersebut nantinya bisa disetujui, sehingga Sumatra Barat bisa memiliki tol yang menghubungkan daerah lebih jauh lagi.
"Jika nanti disetujui, pengerjaan nantinya akan dimulai sekitar bulan Oktober 2026. Maka dari itu, kami meminta dukungan dari seluruh masyarakat agar ini bisa terealisasi," katanya.