BEM se-Sumsel Gelar Mimbar Bebas Kawal Putusan MK

- Mahasiswa di Sumsel akan gelar aksi damai dan mimbar bebas di Kantor DPRD Sumatra Selatan.
- Aksi menentang Badan Legislasi DPR RI yang menyetujui Revisi UU Pilkada karena dianggap melanggar konstitusi.
- Sekitar seribu mahasiswa dari berbagai kampus di Sumsel akan turun ke jalan memprotes keputusan Baleg DPR RI.
Palembang, IDN Times - Ribuan mahasiswa di Sumsel akan menggelar aksi damai sekaligus mimbar bebas di Kantor DPRD Sumatra Selatan, pada pukul 13.00 WIB.
Aksi mahasiswa yang tergabung dalam gerakan Badan Eksekutif Mahasiswa Sumatra Selatan (BEM SS) tersebut menentang sikap Badan Legislasi DPR RI yang menyetujui Revisi UU Pilkada karena dianggap telah mencederai konstitusi.
"Kami akan melakukan mimbar bebas, menyampaikan ultimatum dan tuntutan. Aksi ini bersifat damai sehingga kami mempersilakan teman-teman (mahasiswa) menyuarakan aspirasinya," ungkap Wakil Ketua BEM Universitas Sriwijaya, M Fariz Akendra, Kepada IDN Times, Kamis (22/8/2024).
1. DPR dinilai serampangan mengakali konstitusi

Akendra mengatakan, jika aksi turun ke jalan memprotes Revisi UU Pilkada dilakukan terbuka untuk seluruh mahasiswa dari kampus swasta dan negeri di Sumsel. Dari hasil pertemuan, Rabu (21/8/2024) kemarin, BEM SS menyatakan sikap kecewa oleh langkah serampangan para wakil rakyat dalam mengakali konstitusi.
"Aksi ini ditujukan untuk mengawal putusan Mahkamah Konstitusi (MK). Kami melihat ada kesalahan berpikir dari para anggota dewan (DPR RI) dalam membuat keputusan secara tiba-tiba," jelas dia.
2. Seribu mahasiswa akan turun ke jalan

Akendra menambahkan, ada sekitar seribu mahasiswa yang diperkirakan hadir memprotes keputusan Baleg DPR RI. Dalam aksi hari ini, setiap kampus akan menyatakan sikap setelah melihat para politisi yang secara ugal-ugalan merusak demokrasi secara terang-terangan.
"BEM Unsri sendiri akan mengerahkan sekitar 300 mahasiswa disusul kampus-kampus lain. Total ada sekitar 1.000 mahasiswa dari berbagai kampus di Sumsel," jelas dia.
3. Minta agar mahasiswa tidak terprovokasi

Dirinya pun berharap mahasiswa tidak terprovokasi dengan aksi yang dapat melemahkan gerakan mahasiswa di lapangan. Adapun nantinya, setiap kampus akan melakukan orasi menyampaikan ultimatum dan tuntutan.
"Kami telah membagi tugas dengan koordinator masing-masing kampus mengenai aksi tuntutan yang akan disampaikan," jelas dia.