Begini Kebijakan PT KAI Divre III Soal Pelayanan Mudik Lebaran

Aida menyebutkan, syarat keberangkatan menggunakan angkutan umum kereta api menyesuaikan kebijakan pusat. Untuk masyarakat yang akan berpindah wilayah, memerlukan vaksin dosis ketiga atau booster sebagai syarat utama.

Jika baru vaksinasi kedua, maka penumpang diwajibkan untuk memiliki hasil antigen 1x24 Jam. Untuk yang baru mendapatkan dosis pertama diwajibkan memiliki hasil PCR 3x24 Jam. Kebijakan ini juga mengatur untuk orang yang tidak divaksin karena riwayat penyakit dengan cukup menyertakan hasil PCR 3x24 jam.

"Pelanggan berusia 6-17 tahun yang sudah mendapat mendapat dosis kedua tidak wajib antigen atau pun PCR. Sedangkan Balita pun sama tidak perlu antigen dan PCR namun wajib bersama pendamping yang memenuhi syarat," jelas dia.

Aida menjelaskan, untuk mereka yang akan berangkat menggunakan kereta dan mengikuti layanan vaksin di stasiun, diwajibkan untuk datang satu hari sebelum keberangkatan. Hal itu, mengantisipasi ramainya peserta vaksin saat hari H sehingga penumpang tidak perlu was-was tertinggal kereta.

"Jika belum mendapatkan vaksin dosis 3 atau booster sebaiknya tidak melakukan proses vaksin di stasiun pada hari yang sama dengan jadwal keberangkatan atau selambatnya 1 hari sebelum jadwal keberangkatan," ujar Aida.

Sedangkan untuk layanan antigen di stasiun, Aida juga menjelaskan jika pihaknya sejauh ini tetap membuka pelayanan. Untuk antigen di stasiun dihargai Rp35.000, di stasiun Kertapati, Prabumulih, Muara Enim, Lahat, Tebing Tinggi dan Lubuk Linggau.

"Kami berharap agar masyarakat yang akan mudik menggunakan kereta api dapat merencanakan keberangkatan dengan baik, apabila belum melaksanakan vaksinasi," tutup dia.