Bantah Oplosan, PT BPR Tegaskan Beras Raja Ultima dan Platinum Sesuai Standar

- PT BPR Tegaskan Beras Raja Ultima dan Platinum sesuai standar
- Proses pengujian dilakukan sebelum produk didistribusikan untuk menjaga kualitas dan takaran beras, serta distribusi ke berbagai daerah tetap mengutamakan kualitas mutu.
- Temuan Kementan terjadi di hilir, bukan di hulu produksi; Dirut PT BPR diperiksa 12 jam oleh penyidik
Ogan Komering Ulu Timur, IDN Times - PT Belitang Panen Raya (BPR) akhirnya angkat bicara terkait pemeriksaan yang dilakukan Bareskrim Polri beberapa waktu lalu. Melalui kuasa hukumnya, perusahaan yang berbasis di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur itu memastikan jika seluruh produk beras mereka, telah sesuai standar.
Produk yang ramai dibicarakan yakni merek Raja Ultima dan Raja Platinum. Pihak BPR menyebut jika kedua beras premium tersebut telah memenuhi standar mutu dan takaran sesuai regulasi yang berlaku.
1. Proses pengujian dilakukan sebelum produk didistribusikan

Kuasa Hukum PT BPR, Titis Rahmawati mengatakan, PT BPR tetap berkomitmen menjaga kualitas dan takaran produk beras kami. Proses pengujian telah dilakukan secara menyeluruh di laboratorium yang telah tersertifikasi sebelum produk didistribusikan ke masyarakat.
"PT BPR memiliki laboratorium internal dengan perlengkapan lengkap untuk menguji kadar air, tingkat keputihan, transparansi, hingga tingkat pecahan beras," ujarnya.
Seluruh parameter tersebut dikendalikan secara ketat guna memastikan produk tetap berada dalam batas mutu beras premium. Kemudian distribusi beras ke berbagai daerah di Indonesia tetap mengutamakan kualitas dan konsistensi mutu.
2. Temuan Kementan terjadi di hilir, bukan di hulu produksi

Menanggapi investigasi yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian terkait dugaan ketidaksesuaian mutu, berat kemasan, serta penjualan melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET), pihak BPR memilih untuk tidak berspekulasi.
"Perlu dipahami bahwa temuan Kementan itu terjadi di hilir, bukan di hulu produksi. Jadi tentu ada banyak faktor lain yang harus ditelusuri bersama. Hingga saat ini, tidak ada sanksi dijatuhkan meskipun kami telah menjalani pemeriksaan selama 12 jam penuh," tegas Titis.
Pihaknya berharap, PT BPR dapat terus menjaga kepercayaan masyarakat terhadap produk beras unggulan mereka ke depannya.
"Kami mengajak seluruh distributor dan konsumen setia beras Raja Platinum dan Raja Ultima untuk tetap mengawal bersama proses ini. Mari kita jaga bersama kualitas pangan nasional," ungkapnya.
3. Dirut PT BPR diperiksa 12 jam oleh penyidik

Sementara itu, Direktur Utama PT BPR, Kevin Winarta menambahkan, dirinya sudah memenuhi panggilan penyidik berkenaan hal tersebut.
"Saya juga berikan klarifikasi terkait perizinan, proses-proses produksi, dan sertifikasi pangan tersebut. Saat itu sekitar 12 jam saya oleh penyidik dimintai tanggapannya," ungkapnya.
Kevin memastikan produk beras premium yang dipasarkan ke masyarakat, seperti Beras Raja Ultima dan Platinum, sudah sesuai dengan standar yang ada.
“Kami sedih dan prihatin, bahwa yang terjadi tersebut di hilir, bukan di hulu atau proses produksi kami,” jelasnya.
4. Produksi Beras Raja setiap bulannya mencapai 10 ribu ton

Kevin menjelaskan, produksi Beras Raja sendiri setiap bulannya mencapai 10 ribu ton, disebarkan di seluruh Indonesia. Teknologi atau mesin yang dipakai di pabrik pengolahan mampu melakukan pengolahan hingga 12 ton per jam. Sedangkan untuk packing sendiri, setiap jam bisa capai 8 ton.
"Semuanya dilakukan secara presisi dengan teknologi terbaru atau tercanggih. Bisnis ini tidak kami jalani beberapa tahun saja, namun puluhan tahun. Jadi tentunya kepercayaan dari para pelanggan yang kita utamakan," terangnya.