Harga Emas Palembang di Akhir Pekan, Melejit Rp10,6 Juta per Suku
- Harga emas Palembang melejit menjadi Rp10,6 juta per suku atau 6,7 gram.
- Harga emas di toko lain masih sekitar Rp10,4 jutaan per suku, dipengaruhi kadar emas yang terkandung.
- Harga emas stabil karena ekonomi global sedang tenang, namun harga emas setiap daerah berbeda-beda.
Palembang, IDN Times - Harga emas perhiasan Palembang di akhir pekan, Minggu (24/8/2025) terpantau naik. Harga emas hari ini melejit jadi Rp10,6 juta per suku atau 6,7 gram.
Kenaikan harga tersebut meningkat signifikan pasca sepekan belakangan sempat stabil dan dibanderol dengan harga terendah di angka Rp10,3 juta per suku untuk emas 92 persen.
1. Kadar emas memengaruhi harga pasaran
Pantauan harga emas tersebut berdasarkan nilai yang ditawarkan Toko Emas Laris Palembang di Jalan Rustam Effendi. Sementara harga emas di beberapa toko lainnya masih dijual sekitar Rp10,4 jutaan per suku.
Diketahui, harga emas tiap toko beragam dan variatif. Perbedaan harga itu dipengaruhi kadar emas yang terkandung. Seperti jenis emas perhiasan 17,22 dan 24 karat.
2. Harga emas tiap daerah dan wilayah beragam
Harga emas di Palembang sempat stabil dan konsisten. Nilai emas yang tak goyah itu disebabkan karena ekonomi global sedang tenang. Perang dagang antar negara raksasa dalam beberapa waktu terakhir dalam kondisi aman.
Tetapi hal penting yang perlu dipahami publik adalah, harga emas setiap daerah dan wilayah berbeda-beda. Ragam harga tersebut dipengaruhi biaya produksi emas dari pabrik yang tak sama maupun potongan pajak.
3. Jual kembali emas perhiasan dipotong biaya upah Rp400 ribu per suku
Biasanya, harga emas khusus perhiasan yang variatif disebabkan karena tiap toko emas mematok biaya potongan upah jual kembali atau buyback. Sistem jual lagi tersebut rata-rata dipotong Rp400 ribu sesuku.
Potongan yang diterapkan toko perhiasan dipengaruhi pembeli atau konsumen tidak membeli emas tersebut di tempat sama. Lalu, faktor biaya produksi pun jadi pertimbangan patokan potongan upah jual kembali.
