Sumbar Ekspor 27,4 Ton Perikanan Menghasilkan Rp6,2 Miliar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Padang, IDN Times - Kepala Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu Dan Keamanan Hasil Perikanan (SKIPM) Padang, Sumatra Barat (Sumbar), Abdur Rohman, merilis lalu lintas ekspor perikanan sejak pekan pertama Januari hingga Juli 2023. Jumlah ekspor hasil laut yang dikirim ke sejumlah negara tetangga mencapai 27,4 ton dengan nilai Rp6,2 miliar.
"Total hasil laut berupa ikan tuna, garing, dan ikan hias air laut, diekspor ke beberapa negara seperti Amerika Serikat, Dubai, Malaysia, dan Hongkong,"kata Abdur Rohman, Kamis (10/8/2023).
Baca Juga: Sumbar Ekspor Mainan Lato-Lato Hingga 40 Karung ke Malaysia
1. Ikan tuna mendominasi
Dari total 27,4 ton itu, ikan tuna mendominasi hingga 19,7 ton hasil tangkapan nelayan di wilayah perairan Sumbar. Ikan diekspor dalam bentuk tuna segar maupun beku.
"Kondisi ini (ekspor) sudah sangat baik. Terlebih lagi pada pertengahan tahun ini pelaku perikanan di Sumbar yang telah tersertifikasi bertambah menjadi lima pelaku," ujar Abdur.
Baca Juga: Sumsel Bakal Punya Perkebunan Tebu Terintegrasi Seluas 8.300 Hektar
2. Turun jika dibandingkan tahun lalu
Meski demikian kata Abdur jika dilihat pada kondisi 2022 lalu, terjadi sedikit penurunan di pada tahun ini, meski nilainy tidak terlalu signifikan
"Kami memantau lalu lintas ekspor perikanan Sumbar dibandingkan 2022 dan 2023 memang turun. Tapi di satu sisi, pertanda mulai menggeliat," ujarnya.
3. Tonase domestik capai 123.567 kilogram
Khusus untuk lalu lintas domestik (dalam negeri), komoditi lobster, ikan hias, ikan air laut, ikan gariang, ikan hias air tawar, hingga lobster air tawar, hasil perikanan paling banyak dikirim ke Jakarta, Bali, dan Surabaya.
Jumlahnya yang dikirim mencapai 123.576 kilogram atau sebanyak 816.89 ekor, dengan nilai keseluruhan mencapai Rp37.4 miliar.
Baca Juga: Gapkindo Sumsel Beberkan Kondisi Industri Karet Makin Turun