Ratusan Mantan Anggota Teroris NII di Dharmasraya Kembali ke NKRI
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Padang, IDN Times – Sebanyak 391 warga Kabupaten Dharmasraya, Sumatra Barat yang sempat tercatat sebagai anggota teroris jaringan Negara Islam Indonesia (NII), mengikuti prosesi pencabutan ba’iat dan mengucapkan ikrar sumpah setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada Rabu (27/4/2022).
Prosesi tersebut dilakukan di ruangan auditorium kantor Bupati Dharmasraya. Selain Gubernur dan Kapolda Sumatra Barat serta Bupati Dharmasraya, turut hadir Kepala Densus 88 Antiteror Mabes Polri Inspektur Jenderal Polisi Marthinus Hukom.
Baca Juga: Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi Tegaskan Daerahnya Bukan Basis NII
1. Prosesi pencabutan ba’iat dengan jumlah peserta terbanyak sepanjang sejarah
Dalam sambutannya, Marthinus Hukom mengungkap, prosesi pencabutan ba’iat dan pengucapan ikrar sumpah setia kepada NKRI di Dharmasraya ini, merupakan prosesi dengan jumlah terbanyak sepanjang sejarah di Indonesia.
“Tiga bulan lalu, pernah dilakukan di Lampung. Jumlahnya hanya 120 orang. Ini, untuk pertama kali kami bersama dengan saudara-saudara dalam jumlah yang besar membangun komunikasi. Jumlah paling besar hari ini yang pertama dilakukan,” kata dia.
2. Selain penegakan hukum, polisi mengaku juga melakukan pendekatan halus
Selain melakukan tindakan represif seperti penangkapan, kata Marthinus, kepolisian juga melakukan pendekatan halus.
“Kami ingin duduk bersama, ingin diskusi dan merangkul dengan cinta dan penuh kasih. Ini lebih penting daripada proses penangkapan dan peneggakan hukum,” imbuh Marthinus.
3. Efek Penangkapan Akhir Maret
Prosesi pencabutan ba’iat dan pengucapan ikrar sumpah setia kepada NKRI di Dharmasraya ini menyusul penangkapan 16 warga Sumatra Barat yang diduga terlibat jaringan teroris. Dari total 16 warga yang ditangkap tersebut, 12 diantaranya merupakan warga kabupaten Dharmasraya.
Setelah penangkapan itu, banyak warga Dharmasraya yang melaporkan kepada perangkat desa hingga kepolisian. Dalam laporannya, para warga mengakui pernah ikut serta pengajian dengan beberapa tersangka.
Baca Juga: Bareskrim: 16 Teroris di Sumbar Anggota NII Aktif Merekrut Anak-anak