TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Waduh, Mahasiswa Poltek Sekayu Terancam Gagal Wisuda

Pemkab tegaskan yayasan harus bertanggung jawab

(Aksi mahasiswa Politeknik Sekayu yang menuntut pihak yayasan untuk mundur) IDN Times/Istimewa

Musi Banyuasin, IDN Times - Puluhan mahasiswa Politeknik Sekayu dari tiga Program Studi (Prodi) terancam tidak bisa wisuda. Hal itu dipicu aksi mogok kerja yang dilakukan pegawai maupun dosen kampus beberapa hari lalu.

Keresahan ini diakui Yopa, mahasiswa Prodi Teknik Informatika semester 6. Ia mengatakan, situasi sekarang membuat dirinya dan beberapa mahasiswa semester akhir lainnya bingung. 

"Tentu saja semua menjadi terhambat, termasuk pengesahan tanda tangan tugas akhir tidak bisa diselesaikan karena semua dosen mogok kerja," ujarnya

Baca Juga: Puluhan Dosen dan Pegawai Politeknik Sekayu Mogok Kerja Tuntut Gaji

1. Mahasiswa rutin bayar uang semester dan pembangunan

(Aksi mahasiswa Politeknik Sekayu yang menuntut pihak yayasan untuk mundur) IDN Times/Istimewa

Ia mengaku selama ini sudah rutin membayar uang semester sekitar Rp2.750.000. selain itu ada juga uang pembangunan berkisar Rp3 juta yang dicicil selama empat semester. 

"Belum lagi uang TOEFL sebesar Rp525 ribu yang rata-rata sudah lunas dibayar. Karena kami ingin menyelesaikan tugas akhir sebagai syarat sebelum wisuda. Adanya mogok kerja ini tentu saja kami merasa bingung ingin berbuat apa lagi," ungkapnya.

2. Mahasiswa segel gedung kampus tuntut yayasan mundur

(Salah satu pegawai Politeknik Sekayu saat menempel boikot atau tulisan mogok kerja di pintu masuk Politeknik) IDN Times/Yuliani

Sebelumnya, ratusan mahasiswa Politeknik Sekayu berduyun-duyun mendatangi kampus untuk menyegel serta menduduki gedung yang dikelola Yayasan Muba Sejahtera (YMS). Aksi terkait belum ada kejelasan biaya operasional Politeknik dari ketua yayasan yang kini menghilang, Sabtu (30/7/2022). 

Beberapa di mahasiswa membawa spanduk yang menuntut ketua yayasan untuk mundur, karena dinilai gagal mengelola Politeknik. Beragam tulisan aksi tuntutan mahasiswa ini pun ditempel di pintu pagar, pintu masuk, dinding, hingga kendaraan operasional Politeknik. Tulisannya 'Mosi Tidak Percaya'.

3. Pemkab sudah beri waktu yayasan untuk mandiri

(Puluhan dosen dan Pegawai Politeknik Sekayu saat menggelar aksi mogok kerja) IDN Times/Yuliani

Menanggapi tuntutan dan reaksi mogok kerja para dosen maupun pegawai Politeknik Sekayu beberapa waktu lalu, Pj Sekda Muba Musni Wijaya mengatakan, pihaknya akan mengadakan rapat terkait langkah-langkah apa saja yang akan diambil.

"Pihak yayasan harus bertanggung jawab. Selama ini sudah diberi waktu untuk mandiri. Apalagi selama ini Pemkab Muba terus memberikan bantuan, tapi langkah konkret pihak yayasan untuk mandiri tidak kelihatan," ujarnya.

Baca Juga: VCS Seorang Pegawai Satpol PP di OKI Mendadak Viral

Berita Terkini Lainnya