TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Viral Anggota DPRD Solok Sumatra Barat Baku Hantam Saat Sidang 

Mereka lempar asbak, mikrofon, dan berkelahi di luar ruangan

Tangkapan layar suasana ricuh di sidang paripurna DPRD Kabupaten Solok. Doc. IDN Times

Padang, IDN Times - Tindakan tak terpuji ditampilkan oknum wakil rakyat di DPRD Kabupaten Solok, Sumatra Barat (Sumbar). Beberapa oknum anggota dewan baku hantam saat sidang paripurna pembahasan penyampaian laporan hasil pembahasan Ranperda RPJMD, Rabu (18/8/2021).

Meski anggota dewan lain dan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) berusaha melerai, namun perkelahian itu terus berlanjut. Mikrofon, asbak, hingga meja, jadi bahan lemparan. Sidang yang dipimpin Ketua DPRD Solok, Dodi Hendra, terpaksa harus ditunda hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Baca Juga: DPRD Minta Gubernur Sumbar Tunda Beli Mobil Dinas Baru

1. Video baku hantam beredar di medsos

Tangkapan layar suasana ricuh di sidang paripurna DPRD Kabupaten Solok. Doc. IDN Times

Video berdurasi 7.40 menit yang menampilkan aksi tak terpuji oknum anggota dewan itu tersebar ke media sosial (medsos). Dalam rekaman video itu, kericuhan bermula saat seorang anggota dewan meminta kepada Ketua DPRD mengalihkan pimpinan sidang kepada Wakilnya.

Lalu, ada interupsi dari anggota dewan lain yang menyatakan Dodi Hendra hingga kini masih menjabat sebagai Ketua DPRD Solok. Dari meja barisan tengah dan belakang kemudian melanjutkan insterupsi.

Hujan interupsi pun terjadi. Puncaknya ketika ada mikrofon yang mati. Kericuhan dimulai dari lempar mikrofon, asbak, air mineral, meja, hingga bentrokan fisik tak terelakkan. Bahkan perkelahian berlanjut hingga luar ruangan sidang.

2. Bupati sempat imbau anggota dewan tidak bertindak anarkis

Tangkapan layar suasana ricuh di sidang paripurna DPRD Kabupaten Solok. Doc. IDN Times

Saat kericuhan memuncak, Bupati Solok, Epyardi Asda, sempat mengimbau melalui alat pengeras. Ia meminta kepada seluruh anggota dewan menahan diri dan tidak bertindak anarkis. Meski sudah diimbau, perkelahian tak kunjung reda.

“Rekan-rekan saya, teman-teman saya, kita semua adalah tokoh masyarakat. Saya mengimbau, karena paripurna ini ditonton banyak orang. Apa pun yang terjadi, mari kita berikhtiar dingin. Berbicara adalah hak anggota dewan, tapi tidak boleh anarkis,” kata Epyardi.

Baca Juga: Seorang Pria di Padang Cabuli Anak Kandung yang Masih Balita

Berita Terkini Lainnya