TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ratusan Mantan Anggota Teroris NII di Dharmasraya Kembali ke NKRI 

Mereka ikuti proses pencabutan ba’iat dan ikrar setia NKRI

Mantan anggota jaringan teroris Negara Islam Indonesia (NII) di Kabupaten Dharmasraya, mengenakan pita merah putih sebelum mengikuti prosesi pencabutan massal Ba’iat dan mengikuti pengucapan sumpah setia kepada NKRI. IDN Times/Andri NH

Padang, IDN Times – Sebanyak 391 warga Kabupaten Dharmasraya, Sumatra Barat yang sempat tercatat sebagai anggota teroris jaringan Negara Islam Indonesia (NII), mengikuti prosesi pencabutan ba’iat dan mengucapkan ikrar sumpah setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada Rabu (27/4/2022).
 
Prosesi tersebut dilakukan di ruangan auditorium kantor Bupati Dharmasraya. Selain Gubernur dan Kapolda Sumatra Barat serta Bupati Dharmasraya, turut hadir Kepala Densus 88 Antiteror Mabes Polri Inspektur Jenderal Polisi Marthinus Hukom.

Baca Juga: Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi Tegaskan Daerahnya Bukan Basis NII

1. Prosesi pencabutan ba’iat dengan jumlah peserta terbanyak sepanjang sejarah

Mantan anggota jaringan teroris Negara Islam Indonesia (NII) di Kabupaten Dharmasraya, mengenakan pita merah putih sebelum mengikuti prosesi pencabutan massal Ba’iat dan mengikuti pengucapan sumpah setia kepada NKRI. IDN Times/Andri NH

Dalam sambutannya, Marthinus Hukom mengungkap, prosesi pencabutan ba’iat dan pengucapan ikrar sumpah setia kepada NKRI di Dharmasraya ini, merupakan prosesi dengan jumlah terbanyak sepanjang sejarah di Indonesia.
 
“Tiga bulan lalu, pernah dilakukan di Lampung. Jumlahnya hanya 120 orang. Ini, untuk pertama kali kami bersama dengan saudara-saudara dalam jumlah yang besar membangun komunikasi. Jumlah paling besar hari ini yang pertama dilakukan,” kata dia. 

2. Selain penegakan hukum, polisi mengaku juga melakukan pendekatan halus

Mantan anggota jaringan teroris Negara Islam Indonesia (NII) di Kabupaten Dharmasraya, mengenakan pita merah putih sebelum mengikuti prosesi pencabutan massal Ba’iat dan mengikuti pengucapan sumpah setia kepada NKRI. IDN Times/Andri NH

Selain melakukan tindakan represif seperti penangkapan, kata Marthinus, kepolisian juga melakukan pendekatan halus.

“Kami ingin duduk bersama, ingin diskusi dan merangkul dengan cinta dan penuh kasih. Ini lebih penting daripada proses  penangkapan dan peneggakan hukum,” imbuh Marthinus. 

Baca Juga: Bareskrim: 16 Teroris di Sumbar Anggota NII Aktif Merekrut Anak-anak 

Berita Terkini Lainnya