TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gunung Kerinci Erupsi, Abu Vulkanik Mulai Mengarah ke Sumbar

Pengunjung dilarang mendekat radius 3 km dari pusat kawan

Kolom Abu Vulkanik Gunung Karinci. Doc. IDN Times

Padang, IDN Times - Gunung Kerinci dilaporkan mengalami erupsi pada pukul 08.22 WIB, Selasa (6/12/2022). Menurut laporan petugas Pos Pengamatan Gunung Kerinci, Irwan Safwan, terpantau ada abu vulkanik dengan tinggi kolom mencapai 700 meter di atas puncak.

"Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Erupsi ini terekam di Seismograf dengan amplitudo maksimum 3 mm dan durasi 60 detik," kata Irwan Safwan melalui keterangan tertulisnya, Selasa (6/12/2022).

Baca Juga: Gunung Dempo Pagar Alam Semburkan Abu Vulkanis Selama 4 Menit 

Baca Juga: 11 ABG Kena Sanksi Dilarang Mendaki Gunung Dempo Selama 2 Tahun

1. Dilarang mendekat ke radius bahaya

Ilustrasi gunung meletus (ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)

Dengan peningkatan aktivitas gunung Kerinci saat ini, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan peringatan bagi pengunjung atau wisatawan. Mereka dilarang mendaki kawah yang ada di puncak Kerinci, khususnya di dalam radius 3 km dari kawah aktif

"Masyarakat juga dilarang beraktivitas di dalam radius bahaya atau KRB III," ujar Irwan.

Pun dengan rute penerbangan menurut Irwan, pihaknya juga mengimbau agar sebaiknya jalur penerbangan di sekitar Gunung Kerinci dihindari, karena sewaktu-waktu masih memiliki potensi letusan abu dengan ketinggian yang bisa mengganggu.

2. Abu vulkanik sudah mulai mengarah ke Sumbar

Gunung Kerinci dan kawasan perkampungan padat penduduk di Kayu Aro, Kerinci, Jambi, Sabtu (4/5/2019). (ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/wsj.)

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatra Barat (BPBD Sumbar), Rumainur menyebutkan, kolom abu vulkanik saat ini sudah mulai mengarah ke wilayah Sumbar.

Namun kata Rumainur, ancaman bahaya dari erupsi Gunung Kerinci termasuk juga kolom abu vulkanik ke permukiman masyarakat sangat minim. Kondisi ini disebabkan jarak yang cukup jauh dari permukiman warga.

“Yang mengarah ke Sumbar itu (abu vulkanik) cukup jauh. Hanya ada peladangan masyarakat di sekitar, jadi ancaman bahayanya minim,” kata Rumainur.

Baca Juga: Lagi,Warga Pagaralam Temukan Jejak Tapak Kaki Harimau di Rimba Candi

Berita Terkini Lainnya