Harga Emas Perhiasan Palembang Stagnan, Ada yang Rp13 Jutaan Sesuku

- Harga emas perhiasan Palembang stagnan, ada yang Rp13 jutaan sesuku
- Harga emas batangan turun tipis, namun harga emas perhiasan stabil
- Fluktuasi harga emas dipengaruhi permintaan dan penawaran di pasar serta inflasi ekonomi
Palembang, IDN Times - Harga emas perhiasan Palembang hari ini, Senin (20/10/2025) terpantau stagnan. Meski sempat tembus Rp14 jutaan per suku atau 6,7 gram, harga emas di angka Rp13 jutaan sesuku masih tersedia di sejumlah toko.
Perlu diketahui, harga emas perhiasan di sejumlah toko bisa berbeda-beda. Ragam harga yang terjadi, dipengaruhi faktor produksi pabrik emas ataupun efek perawatan dan operasional pemurnian emas saat melakukan sistem buyback atau jual kembali.
1. Harga emas yang stagnan karena hukum pasar konsisten

Harga emas perhiasan yang stabil tak sejalan dengan tren penurunan harga emas batangan. Berdasarkan pantauan data Pegadaian, harga emas batangan turun tipis Rp2.504.000 per gram jenis Galeri 24 dan Rp2.671.000 per gram jenis Logam Mulia Antam.
Menurut Pengamat Ekonomi Sumatra Selatan (Sumsel) sekaligus dosen di Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP) Sri Rahayu, secara umum nilai emas potensi bergerak setiap hari. Pergerakan itu bisa fluktuasi ataupun tak goyah.
Apabila harga emas stagnan, biasanya dipengaruhi permintaan dan penawaran di pasar mengalami hukum pasar konsisten. Sementara jika harga emas naik, biasanya disebabkan karena animo masyarakat.
2. Penawaran dan permintaan pasar memengaruhi harga emas

Sementara kata Pengamat Ekonomi Universitas Sriwijaya (Unsri) Soekanto Sairuki, fluktuasi dan kesetabilan harga emas perhiasan juga dipengaruhi inflasi ekonomi dan faktor permintaan di pasaran.
Harga emas naik bila permintaan tinggi dan begitu sebaliknya. Namun meski harga emas turun, ekonomi daerah tetap berpotensi mengalami dampak inflasi.
"Harga emas dipengaruhi karena kondisi penawaran dan permintaan," katanya.
3. Pembelian emas merupakan bentuk store of value

Sedangkan dari hasil analisa pakar ekonomi sekaligus peneliti Universitas Islam Indonesia (UII) Listya Endang Artian, harga emas yang naik ataupun turun tidak menjadi alasan masyarakat berhenti membeli emas.
Bahkan saat harga tinggi, keinginan masyarakat secara ramai-ramai membeli emas pun merupakan bentuk bentuk perlindungan diri untuk menjaga nilai emas atau store of value.
Kondisi tersebut katanya, seiring kemunculan gejolak harga emas global yang mendadak dan terjadi intens. Situasi ini jelas Endang bisa jadi salah satu penilaian perekonomian dunia potensi terancam.