Harga Emas Palembang Rp12,2 Juta per Suku, Warga Bilang Susah Turun

- Harga emas Palembang mencapai Rp12,2 juta per suku atau 6,7 gram, sulit turun karena faktor ekonomi global dan kebijakan geopolitik.
- Warga menyatakan harga emas stabil dan tidak bergerak turun, membuatnya sulit untuk kembali ke angka sebelumnya.
- Pemilik toko emas menyebut harga emas mencapai nilai tertinggi sepanjang tahun ini, menyumbang inflasi sebesar 1,06 persen di Sumatra Selatan.
Palembang, IDN Times - Harga emas perhiasan Palembang hari ini, Jumat (3/10/2025) masih tinggi di angka Rp12 jutaan per suku atau 6,7 gram. Harga tersebut paling tinggi dibanderol Rp12.250.000 per suku untuk jenis cincin di Toko Laris Rustam Effendi.
Harga emas perhiasan yang terbilang tinggi dan terus berpengaruh terhadap inflasi ini diperkirakan publik sulit untuk kembali turun. Sebab gejolak ekonomi global dan kebijakan geopolitik jadi faktor pendorong harga emas kian melejit dalam waktu singkat.
1. Diprediksi paling mentok stabil dengan penurunan mustahil

Menurut Rezalina, warga Ilir Barat II, harga emas yang mengalami lonjakan signifikan belum ada potensi turun. Sebab katanya, beberapa kali memantau harga emas, nilai emas paling kuat berada di tren stabil.
"Kayaknya kalau turun susah ya (emas perhiasan) ikut mantau naik terus. Paling mentok stabil (gak bergerak) bukan malah turun," katanya, kepada IDN Times.
2. Tren emas dalam fenomena long term investment

Tak hanya Rezalina, menurut Anggun warga Lorong Burai Palembang, harga emas perhiasan mustahil melandai. Sebab dari daftar harga dan tren kenaikan signifikan, harga emas kokoh bertengger di nilai jual yang tinggi. Kondisi ini katanya bisa berlangsung jangka panjang apalagi banyak warga investasi.
"Untuk tren emas karena kenaikannya signifikan, saya rasa gak akan turun drastis karena selama ini harga emas fluktuatif terus secara fenomena long term, saat ini terbaik untuk investment," jelas dia.
3. Prediksi harga emas akan turun tapi tak signifikan

Eci warga Alang-alang Lebar menambahkan, harga emas di Palembang tidak ada kemungkinan untuk turun lagi di kisaran seperti tiga tahun belakang di angka Rp5 jutaan per suku. Apalagi sekarang sudah tembus nilai Rp12 juta lebih per 6,7 gram.
"Sepertinya kalau balik 5 jutaan gak deh, kalau pun misal turun, yang mungkin kisaran 8 jt paling murah, ini mungkin kan, prediksi ya," katanya.
Sementara menurut Aji warga Kamboja, kemungkinan emas melandai itu tidak mungkin. Tetapi potensi tak bergerak atau stagnan bisa saja. Alasannya, lanjut dia, jika turun artinya negara dalam krisis moneter. Sementara pertumbuhan ekonomi harus berdasarkan inflasi dan deflasi yang terlapor tiap bulan.
4. Harga emas sumbang inflasi 1,06 persen di Sumsel

Pemilik Toko Emas Makmur Jaya Awi menambahkan, penyebab harga emas memecahkan rekor dan mencatatkan nilai tertinggi sepanjang tahun ini, diakibatkan karena menembus level psikologis 3.800 Dolar AS per troy ons (satuan emas).
"Tetapi karena dampak harga emas melonjak ini, menyebabkan lebih banyak konsumen yang menjual kembali atau buy back emas daripada membeli emas. Situasi ini karena pendapatan mereka yang belum memungkinkan kembali untuk membeli," jelas dia.
Kemudian dari data Badan Pusat Statistik Sumatra Selatan (BPS Sumsel) nilai inflasi September 2025 mencapai 3,44 persen dan berdasarkan angka tersebut, komoditas emas perhiasan dan batangan masih menyumbang harga paling tinggi.
"Periode September ini emas perhiasan menyumbang andil sebesar 1,06 persen terhadap inflasi Sumsel secara tahunan," ujar Kepala BPS Sumsel Moh. Wahyu Yulianto dalam keterangan rilis yang diterima Rabu (1/10/2025) kemarin.