Disdag Palembang Janji Harga Sembako Tak Akan Naik Lagi

Palembang, IDN Times - Kenaikan harga beras di Palembang menjadi kekhawatiran besar masyarakat yang bisa berdampak terhadap kenaikan harga bahan pokok lainnya. Melihat hal itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan (Disdag) agar tidak kecolongan mengantisipasi persoalan tersebut.
"Kita juga khawatir tingginya harga beras memengaruhi nilai inflasi. Kami berusaha agar tidak ada lagi harga sembako yang naik," ujar Kepala Disdag Palembang, Raimon Lauri, Senin (4/9/2023).
1. Berkoordinasi dengan distributor dan pengecer

Langkah awal Disdag Palembang menyikapi tingginya harga beras yang naik melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) hingga Rp16 ribu per kilogram dari Rp13.500, yakni membangun komunikasi dengan stakeholder terkait seperti para pengecer toko kelontong dan distributor pangan.
"Mulai dengan koordinasi kemudian nanti bisa diketahui sebabnya di lapangan, selanjutnya baru kita rapatkan bagaimana cara menekan harga ini," kata dia.
2. Disdag Palembang belum ada rencana gelar pasar murah

Saat disinggung rencana Pasar Murah, Disdag belum bisa memastikan. Sebab program Pasar Murah harus dipersiapkan matang dengan izin beberapa pihak.
"Mungkin nanti, tapi sekarang belum karena sedang proses pergantian kepemimpinan, karena ini perlu izin. Saat ini koordinasi dulu," timpalnya.
3. Disdag Palembang pastikan kenaikan harga hanya terjadi pada komoditi beras

Raimon memastikan kenaikan harga cukup pada komoditi beras dan tidak berdampak pada komoditas pangan lain. Bahkan harga telur ayam saat ini turun menjadi Rp25 ribu per kilogram dan harga daging ayam menjadi Rp31 ribu per kilogram.
"Hasil dari sidak di beberapa pasar, rata-rata harga cabai mulai dari Rp35-45 ribu per kilogram dari Rp60 ribu, dan bawang merah Rp30 ribu per kilogram dari Rp40 ribuan," jelas dia.