Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Cara Cek Gosip yang Beredar Supaya Gak FOMO, Lihat Sumbernya!

ilustrasi menggunakan sosial media (pexels.com/Samson Katt)

Apa kalian memperhatikan kalau akhir-akhir ini banyak gosip yang beredar. Hati-hati, beberapa diantaranya bisa aja adalah berita palsu yang menyebar dengan cepat lewat media sosial, chat, dan berbagai platform online lainnya. Parahnya lagi, banyak orang merasa cemas atau khawatir ketinggalan informasi, atau yang sering disebut sebagai Fear of Missing Out (FOMO).

Itulah kenapa, kamu harus menyadari bahwa gak semua yang kamu baca atau dengar itu benar. Menyebarkan informasi yang belum terbukti kebenarannya bisa berbahaya, lho, baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Agar gak terjebak dalam siklus gosip dan berita palsu, berikut lima cara efektif untuk mengecek kebenaran gosip yang beredar supaya kamu tetap tenang dan gak FOMO.

1. Cek sumber informasi dengan teliti

ilustrasi menggunakan sosial media (pexels.com/cottonbro studio)

Memeriksa sumber informasi adalah hal penting yang jangan sampai terlewat. Pasalnya, gak semua informasi yang beredar di internet berasal dari sumber yang bisa dipercaya. Sumber yang valid biasanya punya kredibilitas tinggi, seperti media berita terkemuka atau organisasi dengan reputasi baik.

Jika informasi berasal dari situs web atau akun media sosial yang gak dikenal, sebaiknya berhati-hatilah. Situs-situs yang kurang kredibel biasanya mempublikasikan berita sensasional atau gak akurat untuk menarik perhatian. Kemudian, kamu juga perlu memeriksa siapa penulis berita tersebut.

Lalu, gosip yang benar-benar faktual biasanya dilaporkan oleh lebih dari satu sumber kredibel. Jika kamu hanya menemukan informasi dari satu sumber, maka ini bisa jadi tanda bahwa informasi tersebut mungkin gak benar.

2. Verifikasi kembali dengan menggunakan alat pengecek fakta

ilustrasi membuka media sosial (pexels.com/cottonbro studio)

Di tengah maraknya penyebaran informasi yang salah, beberapa organisasi sudah mengembangkan alat pengecek fakta yang bisa membantumu memverifikasi berita atau gosip yang beredar. Alat pengecek fakta ini sering kali dikelola oleh jurnalis dan pakar yang punya dedikasi untuk melawan berita palsu atau hoax.

Ada beberapa situs seperti Snopes, FactCheck.org, dan CekFakta.com yang bisa kamu gunakan untuk memverifikasi kebenaran sebuah informasi. Selanjutnya, jika kamu menemukan gosip atau informasi yang mencurigakan, coba masukkan kata kunci atau frasa tertentu dari gosip tersebut ke dalam mesin pencari atau situs pengecek fakta. Ini akan membantumu menemukan apakah klaim tersebut sudah dibahas dan diverifikasi oleh pakar.

3. Jangan langsung membagikan informasi yang belum diverifikasi

ilustrasi melihat sosial media (pexels.com/Mikhail Nilov)

Gak jarang dorongan untuk berbagi informasi dengan cepat, terutama di media sosial, bisa sangat kuat, terutama ketika informasi tersebut terlihat menarik atau relate sama kehidupanmu. Namun, usahakan untuk menahan diri dan memastikan bahwa informasi tersebut benar sebelum membagikannya ke orang lain.

Nah, sebelum membagikan informasi, pikirkan dampaknya terhadap orang lain. Lalu, luangkan waktu beberapa detik untuk membaca kembali informasi yang akan kamu bagikan. Jika seseorang membagikan informasi yang belum terverifikasi, cobalah dengan sopan menanyakan sumber informasi tersebut atau ajak dia untuk bersama-sama memeriksa kebenarannya.

Tanpa kamu sadari, ini bisa membantu mengurangi penyebaran gosip atau berita palsu.

4. Perhatikan tanda-tanda berita palsu atau gosip yang gak benar

ilustrasi bermedia sosial (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Mengetahui bagaimana cara mengenali tanda-tanda berita palsu atau gosip gak benar adalah skill penting yang wajib dimiliki di era informasi ini. Berita palsu biasanya punya ciri-ciri tertentu yang bisa dikenali jika kamu tahu apa yang harus dicari.

Contohnya, berita palsu sering menggunakan judul yang sangat menarik perhatian, terutama dengan bahasa yang emosional atau provokatif. Berita palsu juga sering dibuat dengan cepat dan gak memperhatikan detail seperti ejaan dan tata bahasa. Selanjutnya, berita palsu biasanya kurang detail atau gak mencantumkan sumber yang jelas.

Dengan memperhatikan hal ini, maka kamu bisa lebih waspada.

5. Jangan terlalu bergantung pada media sosial untuk mendapatkan berita

ilustrasi menggunakan sosial media (pexels.com/cottonbro studio)

Media sosial memang memudahkanmu untuk mendapatkan informasi dengan cepat. Akan tetapi, ini juga bikin kamu rentan terhadap berita palsu dan gosip. Jadi, sadarilah bahwa gak semua informasi yang beredar di media sosial bisa dipercaya.

Jika kamu merasa terlalu tergantung pada media sosial untuk mendapatkan berita, coba batasi waktu penggunaannya, ya. Di media sosial, followlah akun-akun dari media atau jurnalis yang sudah punya reputasi baik dalam melaporkan berita. Kemudian, jangan hanya mengandalkan satu platform atau sumber untuk mendapatkan berita.

Alhasil, kamu bisa mengurangi risiko terkena dampak dari penyebaran berita palsu dan gosip, serta menghindari FOMO yang gak perlu. Menghadapi arus informasi yang deras dan sering gak akurat di era digital ini memang gak mudah.

Namun, dengan menerapkan lima cara diatas, kamu bisa lebih bijak dalam mengecek gosip yang beredar dan menghindari FOMO yang disebabkan oleh berita palsu. Ingat, gak semua yang beredar di internet itu benar. Jadilah konsumen informasi yang kritis dan bertanggung jawab. Sepakat?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hafidz Trijatnika
EditorHafidz Trijatnika
Follow Us