5 Tipe MBTI yang Paling Rentan Terjebak dalam Toxic Relationship

Pernah merasa selalu terjebak dalam hubungan yang gak sehat? Meski sudah mencoba bangkit dan memulai lembaran baru, ujung-ujungnya kok rasanya sama saja. Ternyata, kepribadianmu bisa memengaruhi pola hubungan yang kamu jalani, lho!
Berdasarkan MBTI (Myers-Briggs Type Indicator), ada beberapa tipe kepribadian yang cenderung lebih rentan terjebak dalam toxic relationship. Biasanya, ini terjadi karena sifat unik mereka yang kadang justru jadi bumerang dalam hubungan. Yuk, cek apakah tipe MBTI-mu termasuk!
1. INFP (Introversion, Intuition, Feeling, Perceiving)

INFP, si "Mediator", terkenal dengan sifat idealis yang tinggi. Mereka punya bakat untuk melihat potensi tersembunyi dalam diri orang lain, bahkan saat orang itu punya banyak kekurangan. Tapi, sifat ini juga membuat mereka sering bertahan dalam hubungan toxic dengan harapan bisa "menyembuhkan" pasangan lewat cinta dan kesabaran.
Empati yang besar membuat INFP kerap memaafkan perilaku buruk pasangan, meski red flags sudah jelas terlihat. Mereka sulit melepaskan hubungan karena percaya bahwa cinta bisa memperbaiki segalanya.
2. ENFJ (Extroversion, Intuition, Feeling, Judging)

Sebagai "The Protagonist", ENFJ dikenal dengan sifat murah hati dan kepedulian yang luar biasa. Mereka sering mengorbankan kebahagiaan pribadi demi membahagiakan pasangan. Namun, kecenderungan ini bisa membuat mereka terjebak dalam hubungan toxic karena terus-menerus berusaha "menyelamatkan" pasangan yang bermasalah.
ENFJ sering lupa bahwa hubungan sehat membutuhkan keseimbangan. Mereka terlalu sibuk memberikan segalanya untuk pasangan, sampai melupakan kebutuhan diri sendiri.
3. ISFJ (Introversion, Sensing, Feeling, Judging)

ISFJ, si "Protector", adalah tipe yang sangat menghargai komitmen. Mereka setia, bertanggung jawab, dan selalu berusaha menjaga keharmonisan. Tapi, sifat ini sering menjadi pedang bermata dua dalam hubungan toxic.
Ketakutan akan perubahan dan keinginan untuk mempertahankan hubungan membuat ISFJ cenderung bertahan, meskipun hubungan tersebut sudah tidak sehat. Mereka merasa bahwa meninggalkan pasangan adalah bentuk kegagalan, sehingga memilih untuk tetap bertahan.
4. ESFJ (Extroversion, Sensing, Feeling, Judging)

ESFJ, si "Consul", adalah tipe yang sangat peduli dengan penerimaan sosial. Mereka sering mendefinisikan kebahagiaan melalui hubungan yang mereka jalani. Ketakutan akan kesendirian dan opini orang lain sering membuat mereka bertahan dalam hubungan toxic, meskipun sadar bahwa itu tidak baik untuk mereka.
Bagi ESFJ, tekanan sosial seperti "kapan nikah?" atau "kok putus lagi?" bisa menjadi alasan kuat untuk terus bertahan, meski hubungan tersebut sudah tidak membawa kebahagiaan.
5. INFJ (Introversion, Intuition, Feeling, Judging)

INFJ, si "Counselor", adalah tipe yang terkenal memiliki empati mendalam dan kemampuan memahami orang lain secara psikologis. Namun, sifat ini sering menjadi alasan mereka terjebak dalam hubungan toxic.
Mereka merasa bertanggung jawab untuk "menyembuhkan" pasangan yang bermasalah. Bahkan, INFJ rela mengorbankan waktu bertahun-tahun untuk memahami dan memperbaiki hubungan yang sebenarnya sudah tidak sehat.
Meski MBTI bisa memberikan gambaran menarik tentang kepribadianmu, jangan biarkan hal ini jadi alasan untuk terus bertahan dalam hubungan yang tidak sehat. Setiap orang, apa pun tipe kepribadiannya, berhak mendapatkan hubungan yang membahagiakan. Jadi, beranikan dirimu untuk memilih kebahagiaan, ya!