Tiga Pasar Tradisional di Padang Terapkan Sistem Pembayaran Nontunai 

Pasar punya peran roda perekonomian

Padang, IDN Times – Tiga pasar tradisional di Kota Padang, Sumatra Barat kini sudah menerapkan metode sistem pembayaran nontunai melalui program pasar SIAP QRIS digagas Bank Indonesia.

Ketiga pasar tradisional tersebut yakni, Pasar Raya Padang, Pasar Siteba dan Pasar Lubuk Buaya. Konsumen cukup Scan QRIS menggunakan aplikasi digital payment pada ponsel untuk layanan ini.

“Tiga pasar itu, kini sudah menggunakan sistem pembayaran non tunai. Ini untuk mendukung peran pasar dan pedagangnya dalam pergerakan roda perekonomian. Ini cara untuk mempermudah transaksi pembayaran,”kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Sumatera Barat Wahyu Purnama A, Sabtu (23/4/2022).

Baca Juga: Wako Padang Ajak Warga Miskin Tinggal di Rumah Dinas

1. Pasar punya peran penting perekonomian

Tiga Pasar Tradisional di Padang Terapkan Sistem Pembayaran Nontunai ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times)

Menurut Wahyu, pasar esensinya memegang peran penting dalam perekonomian. Pasar tak hanya tempat bertemunya antara pedagang dengan pembeli, atau tempat bertransaksi jual beli kebutuhan pokok. Lebih dari itu, menjadi tempat putaran uang dalam jumlah yang besar.

Meski kini banyak aplikasi yang menerapkan sistem jual beli barang secara online, namun peran pasar tradisional tidak tergantikan. Maka dari itu, untuk mendukung peran pasar dalam pergerakan perekonomian, maka inovasi pasar SIAP QRIS digunakan.

“Yang dapat kita dilakukan adalah, mempermudah akses transaksi pembayaran. Dapat diwujudkan dengan memperbaiki sistemnya dan menaikkan kelas para pedagang. Salah satunya, dengan menyediakan sistem nontunai untuk bertransaksi,” ujar Wahyu.

2. Dukungan pengembangan ekonomi dan keuangan digital

Tiga Pasar Tradisional di Padang Terapkan Sistem Pembayaran Nontunai ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Wahyu menambahkan, program pasar SIAP QRIS diaplikasikan di tiga pasar tradisional di kota Padang ini, merupakan upaya Bank Indonesia mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan digital.

Bank Indonesia menurutnya, selain sebagai otoritas moneter juga sebagai otoritas sistem pembayaran yang salah satunya, mengembangkan sistem pembayaran nontunai.

“Pergeseran dari transaksi tunai ke nontunai bahkan ke aktivitas transaksi berbasis mobile atau digital, kini sudah menjadi hal yang biasa bagi masyarakat. Kita senantiasa melakukan pengawasan serta evaluasi atas kredibilitas dari setiap inovasi di bidang sistem pembayaran yang ada di Indonesia,”kata Wahyu lagi.

3. Transaksi ekonomi dan keuangan digital berkembang pesat

Tiga Pasar Tradisional di Padang Terapkan Sistem Pembayaran Nontunai Ilustrasi rupiah (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Dijelaskan Wahyu, saat ini transaksi ekonomi dan keuangan digital sudah berkembang pesat. Itu seiring adanya perluasan dan kemudahan sistem pembayaran digital dan akselerasi digital banking.

Pada Februari 2022 misalnya, nilai transaksi uang elektronik tumbuh 41,35 persen year on year (yoy) mencapai Rp27,1 triliun dan nilai transaksi digital banking meningkat 46,53 persen (yoy) menjadi Rp3.732,8 triliun. Peningkatan digital banking itu, diperkuat dengan perluasan QRIS yang mencapai sebanyak 16,4 juta merchant se-Indonesia.
 
Sementara di Sumatera Barat kata Wahyu, tercatat 257.613 merchant per Maret 2022. Digital payment tercatat sebanyak 14,9 juta pengguna se-Indonesia, sementara di Sumatera Barat sebanyak 109.666 pengguna, berdasarkan data periode Januari 2022.
 
Untuk mendukung perkembangan ekonomi lebih lanjut, serta peningkatan penggunaan pembayaran digital dan mendorong konsumsi masyarakat, Bank Indonesia melanjutkan implementasi program SIAP (Sehat, Inovatif, dan Aman Pakai) QRIS untuk mendukung pencapaian 15 juta pengguna baru QRIS pada 2022.

Wahyu memastikan, penggunaan QRIS dalam berbagai transaksi di pasar dapat memudahkan pedagang dan konsumen dalam bertransaksi dan meningkatkan peran pasar dan pedagangnya dalam mendukung perekonomian.
“Pengelolaan keuangan, baik pedagang maupun pembeli bisa lebih tertata serta mendapatkan transaksi murah dan bebas biaya bagi usaha mikro,” jelasnya Wahyu

Baca Juga: Pemkot Padang Mulai Bangun Gedung Padang Youth Center 

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya