Omzet Toko Oleh-oleh Haji di Palembang Merosot 40 Persen

Di butik Arofah Jalan Dr. M. Isa Palembang

Palembang, IDN Times - Sejumlah toko oleh-oleh haji di Palembang mengalami turun omzet lantaran pandemik COVID-19. Seperti diketahui, Indonesia tidak memberangkatkan rombongan haji tahun ini, akibat pandemik.

Hal itu berimbas kepada penjualan oleh-oleh asal Tanah Suci. Seperti yang dirasakan Butik Arofah di Jalan Dr. M. Isa. Pengelola butik ini mengaku sepi konsumen sejak akhir April.

"Masih ada (pembeli), tapi memang menurun penjualannya sangat jauh, dibandingkan tahun lalu. Imbas sekali, kalau perhitungan rata-rata turun (omzet) 40 persen lebih," ujar Ayu, pegawai di Butik Arofah Palembang, Jumat (31/7/2020).

1. Puncak sepi konsumen pada awal Juni lalu

Omzet Toko Oleh-oleh Haji di Palembang Merosot 40 PersenToko oleh-oleh haji di Butik Arofah Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Menurutnya, puncak sepi konsumen terjadi pada awal Juni. Setelah pemerintah mengumumkan kepastian pembatalan keberangkatan haji tahun 2020 ditiadakan. Padahal sebagian calon jemaah yang gagal berangkat tersebut sudah memesan paket oleh-oleh haji.

Di tahun-tahun sebelumnya, Butik Arofah kerap menerima pesanan dalam jumlah besar dari para jemaah haji. Setelah beribadah, jemaah haji kemudian tinggal mengambil paketnya.

"Biasanya mereka (pembeli) sengaja beli oleh-oleh di Arofah biar gak susah bawa barang dari sana (Mekkah). Tapi karena COVID-19 dibatalkan (beli paket)," kata dia.

2. Kurma ajwa dari Iran dan Mesir masih diburu pembeli

Omzet Toko Oleh-oleh Haji di Palembang Merosot 40 PersenToko oleh-oleh haji di Butik Arofah Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Kendati omzet menurun, sebagian konsumen masih mencari kurma dan air zam-zam. Kurma jenis ajwa dari Iran atau Mesir serta paket kacang-kacangan seperti kacang Arab dan kacang pistachio masih menjadi favorit pembeli.

"Kurma ajwa dari Iran dan Mesir kami jual sekitar Rp25-209 ribu per kg. Alhamdulillah air zam-zam setiap hari ada yang beli, karena berkahnya," sambung Ayu.

3. Biasanya penurunan omzet hanya 10-15 persen

Omzet Toko Oleh-oleh Haji di Palembang Merosot 40 PersenToko oleh-oleh haji di Butik Arofah Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Ayu menerangkan, sejak tujuh tahun ia bekerja di Butik Arofah palembang, kondisi pandemik COVID-19 adalah momen dengan penurunan omzet paling drastis. Biasanya, omzet menurun hanya kisaran 10-15 persen saja saat produk lambat pengiriman.

"Ini karen haji dan umroh gak ada, sebelumnya ada pelanggan yang sudah pesan, karena tidak jadi berangkat jadinya di-cancel. Ada sekitar 20 pelanggan membatalkan pemesanan oleh-oleh," terang dia.

Selain makanan oleh-oleh khas Arab, pihaknya juga menjual perlengkapan salat, baju muslim anak dan dewasa perlengkapan haji da umroh. Seperti kain ikhram, kaos, gamis pria ataupun wanita hingga kelengkapan paket gamis berisi sarung tangan, kantong batu serta jilbab panjang.

Baca Juga: Dibatasi, Jemaah Masjid Agung Palembang Tetap Membeludak 

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya