Rilis tim dan jersey terbaru Sriwijaya FC H-1 sebelum kick off Liga 2 kontra Garudayaksa FC.
Peluncuran tim sempat ditunda 2 kali sebelumnya, akhirnya akan berlangsung di Hotel Swarnadwipa Palembang.
Laga pertama Sriwijaya FC musim ini dijadwalkan bermain di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ) pada 13 September 2025.
Palembang, IDN Times - Rilis tim dan deretan pemain Sriwijaya FC serta jersey terbaru Laskar Wong Kito dipastikan berlangsung H-1 sebelum gelaran kick off Liga 2 kontra Garudayaksa FC.
Kepastian peluncuran skuad Elang Andalas itu akhirnya terealisasi pasca beberapa kali batal dan urung karena berbagai faktor yang terjadi di dalam tubuh internal klub double winner ini.
Menurut Direktur Kompetisi (Asdirkom) III Kepala Pembina Tim PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Mohammad David, launching Laskar Wong Kito akan berlangsung 12 September 2025.
Sementara laga kontra Garudayaksa FC yang merupakan pertandingan perdana Sriwijaya FC musim ini dijadwalkan bermain di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ) pada 13 September 2025 di Palembang.
"Kita akan undang tiga suporter SFC saja dan tamu undangan," katanya dalam keterangan rilis yang diterima Rabu (10/9/2025).
Beberapa waktu lalu, klub asuhan Pelatih Achmad Zulkifli itu sudah mengurungkan kegiatan launching tim 2 kali. Semula peluncuran Skuad Elang Andalas sempat dikabarkan berlangsung pada 6 dan 9 September.
Tetapi, karena sejumlah keputusan, pertimbangan dan kendala yang dihadapi, Sriwijaya FC baru akan menyelenggarakan launching sehari sebelum kick off berlangsung di lokasi tuan rumah.
Sebelumnya, David sempat mendeklarasikan untuk membuat acara peluncuran tim di ruang terbuka seperti area pusat kota sekitaran Benteng Kuto Besak (BKB) dengan harapan acara tersebut ramai dikunjungi publik Sumatra Selatan (Sumsel).
Namun karena kondisi sekarang belum kondusif akibat berbagai isu negatif yang beredar di masyarakat, manajemen memutuskan rilis tim sederhana di ruangan tepatnya di Hotel Swarnadwipa Palembang.
"Kita khawatir kondisi lagi tidak baik untuk mengumpulkan banyak massa. Biar kota Palembang tetap kondusif jadi kita ubah lokasinya," jelas dia.