Liga Indonesia Ditunda, Sriwijaya FC Berharap Sponsor Bertahan

Palembang, IDN Times - Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) kembali menunda pelaksanaan Liga 1 dan Liga 2. Menanggapi kabar tersebut, Sriwijaya FC masih optimis masih ada sponsor yang mendukung klub berjuluk Laskar Wong Kito.
"Ini baru dapat info dari press conference, sedangkan surat resmi dari PSSI dan PT LIB belum diterima. Kami dengan sponsor optimis masih jalan terus untuk menghadapi Liga," ujar Sekretaris PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) selaku pengelola klub Sriwijaya FC, Faisal Mursyid, Rabu (30/6/2021).
1. Menunggu arahan dari Presiden Sriwijaya FC

Sebelumnya, Liga 1 dan Liga 2 Indonesia dijadwalkan mulai pada Juli-Agustus 2021 mendatang. Namun hingga saat ini semua klub di Tanah Air belum mendapat pemberitahuan surat resmi dari PT Liga Indonesia Baru (LIB).
"Tinggal PSSI dan PT LIB menyikapi itu. Sampai detik ini belum tahu langkah yang akan kita ambil. Tunggu arahan Presiden Klub untuk menyikapi kondisi terakhir," kata dia.
2. Sriwijaya FC sudah siapkan mental hadapi kompetisi

Presiden Klub Sriwijaya FC, Hendri Zainudin menambahkan, kabar penundaan kompetisi memberi kejutan bagi tim dan official. Sebab sebelumnya pertandingan uji coba Piala Wali Kota Solo turut dibatalkan.
"Raso dunio ini nak pingsan dengernyo (rasa dunia mau pingsan mendengarnya). Jadi mati langkah rasanya, padahal kita sudah persiapkan mental dan latihan untuk menyambut kompetisi," ungkapnya.
3. Klub merasa rugi waktu dan materi

Menurut pria yang akrab disapa HZ ini, pihaknya tak cuma dirugikan dari sisi waktu. Tapi finansial tim pun turut berdampak. Bahkan menurutnya, cukup banyak materi atau uang yang telah dikeluarkan untuk menyambut kompetisi.
"Secara materil, uang banyak sekali kita keluarkan menjadi sia-sia karena tidak jadi bermain. Pemain tidak mendapatkan jam terbang, coach juga tidak bisa menerapkan strateginya," jelas dia.
4. Sebut sepak bola Indonesia tanpa kejelasan

HZ mengeluhkan kabar penundaan Liga Indonesia terkesan menunjukkan sepak bola Tanah Air makin sulit berkembang dan maju. Semua yang terjadi dengan segala kebijakan sepertinya tidak ada arah dan kejelasan.
"Sepak bola Indonesia ini serba tidak jelas, serba tanggung. Tapi karena (Sriwijaya FC) ini adalah kebanggaan masyarakat Sumsel, maka apa pun bentuknya kita harus menguatkan diri," tandas dia.