Akuisisi Sriwijaya FC Mandek, Manajemen Tak Ingin Bicara Banyak

Palembang, IDN Times - Kabar pengambilan alih saham atau akuisisi klub sepak bola Sriwijaya FC (SFC) oleh Bomba Grup, hingga saat ini belum ada perkembangan. Padahal pertemuan finalisasi akuisisi telah berlangsung sejak 16 Maret 2022.
Menurut Sekretaris PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) sebagai pengelola Sriwijaya FC, Faisal Mursyid, akuisisi klub kebanggan warga Sumatra Selatan (Sumsel) belum bisa dibicarakan setelah pertemuan kedua pihak di SCBD Tower, Jakarta.
"Kita belum bisa bicara sekarang. Saat ini lebih baik kita silent dulu setelah kepulangan dari Jakarta," ujarnya kepada IDN Times, Senin (4/4/2022).
1. Herman Deru mengaku tak ingin terlibat soal akuisisi Sriwijaya FC

Gubernur Sumsel, Herman Deru, sempat menyampaikan jika dirinya tak ingin terlibat dalam penyelesaian akuisisi Sriwijaya FC. Ia menyebut, akuisisi merupakan hak semua pihak.
"Saya tidak ingin terlibat, apalagi soal harga, gak ikut-ikut. Saya percaya saja kepada pihak yang bekerja sama," kata dia, Minggu (13/3/2022) lalu.
2. Akuisisi Sriwijaya FC disebut bisa saling menguntungkan

Deru mengatakan, tahapan pengambilan alih saham dalam dunia kulit bundar merupakan aktivitas bisnis. Tujuan akuisisi tentu memberikan dampak positif bagi klub.
"Ya biasa, itu bisnis. Yang penting saling menguntungkan," kata dia.
3. Akuisisi klub tidak bisa dihindari

Sementara menurut pendukung SFC Ultras Palembang, Qusoi, akuisisi klub agar menjadi lebih profesional memang tidak dapat dihindari. Apalagi pengambilan alih ditujukan terhadap pengusaha asli Sumsel.
"Dan ini tidak bisa, kita butuh orang-orang yang tajir juga untuk backup asalkan akuisisi itu harus transparan, kami harus tahu isinya itu," tandasnya.