Palembang, IDN Times - Pengurus KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) Sumsel akhirnya ikut mengeluh atas pemutusan arus listrik pada beberapa venue di Jakabaring Sport City (JSC) Palembang.
Tanpa adanya aliran listrik di sejumlah venue tersebut, maka para atlet kesulitan untuk melaksanakann latihah rutin.
Pelaksana harian (Plh) Ketua KONI Sumsel, Dhenie Zainal mengatakan, saat ini atlet mereka kesulitan berlatih tanpa penerangan. Karena ada beberapa cabor yang memang membutuhkan latihan dengan alat olahraga yang menggunakan listrik.
"Seperti misalnya, atlet Loncat Indah. Gara-gara listrik tak berjalan, sirkulasi air tidak berjalan sehingga airnya tak lagi jernih," katanya.
Dhenie mengungkapkan, para atlet ini bukan hanya tak bisa berlatih, tapi mereka menjadi tidak fokus akibat tidak adanya suplai listrik tersebut.
"Atlet kami kesulitan, konsentrasinya terganggu. Padahal kalau kewajiban kami tak dibayar, manajemen JSC menggembok venue," ungkapnya.
Padahal, keluh Dhenie, saat ini perhelatan olahraga lagi gencar-gencarnya berjalan untuk dipersiapkan pada level nasional berikutnya. Apalagi beberapa cabor tengah menggelar seleksi menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020.
"Beberapa cabor unggulan Sumsel untuk berlaga di PON 2020 Papua nanti sebagian besarnya berlatih di kompleks JSC," katanya.
Dhenie Zainal berharap, Gubernur Sumsel, Herman Deru bisa menghadirkan jalan keluar terhadap semua permasalahan ini.
"Agar latihan atlet Sumsel dapat berjalan maksimal. Saya harap Pak Herman Deru bisa membantu. Karena persiapan semakin dekat, apakah mau pindah tempat latihan atau memfasilitasi jadwal-jadwal latihan," tegasnya.
Sementara sebelumnya, Gubernur Sumsel Herman Deru menyatakan, saat ini pihaknya berusaha menyelesaikan masalah pemadaman listrik di beberapa venue yang menunggak.
"Pelan-pelan, jadi itu buka diputus. Tapi peringatan. Itu beberapa venue ada yang belum bayar. Insya Allah di Juli ini semua clear," tandasnya.