Menjadi jawara Liga Champions Eropa memiliki kebanggaan bagi sebuah klub di Benua Biru. Sebab turnamen tersebut merupakan ajang paling bergengsi dan paling populer bahkan dunia.
Oleh sebab itu, banyak klub yang berlomba-lomba meraih trofi "Si Kuping Besar". Sejauh ini, baru 22 klub yang pernah menjuarainya sejak turnamen tersebut digelar pada 1955. Dari 22 klub tersebut, ada beberapa kesebelasan yang pernah menjadi juara namun kini dilupakan oleh pecinta sepak bola. Berikut lima klub tersebut.
FK Crvena Zvezda yang saat itu masih menjadi bagian negara Yugoslavia. Mereka pernah menorehkan sejarah yang membanggakan bagi klub asal Eropa Timur dengan menjuarai Liga Champions Eropa musim 1990/91.
Klub yang sekarang lebih dikenal dengan nama Red Star Belgrade ini, berhasil menjuarai trofi Liga Champions Eropa setelah mengalahkan Olympique de Marseille di partai final melalui babak adu pinalti.
Namun semusim setelah keberhasilan menjadi juara Eropa, Crvena Zvezda mulai mengalami pasang surut sebagai sebuah tim. Hal itu disebabkan karena masalah konflik Yugoslavia yang sedang mengalami perpecahan di dalam negaranya.
Banyak pemain bintang mereka yang memilih pindah ke klub besar lainnya, dan sejak saat itu era kehancuran tim raksasa tersebut tidak kunjung menorehkan prestasi gemilang sampai saat ini.
Pada era tahun 1980-an, Steaua Bucuresti merupakan klub yang paling ditakuti di dataran Eropa. Bagaimana tidak, Steaua Bucuresti tercatat sebagai tim yang tidak pernah terkalahkan selama tiga musim beruntun dengan total 104 pertandingan di kompetisi domestik.
Pada level Eropa, Steaua București juga tercatat pernah menjuarai Liga Champions Eropa pada musim 1985/1986 setelah mengalahkan tim raksasa Spanyol, yaitu Barcelona pada laga final melalui babak adu penalti.
Namun saat ini Steaua Bucuresti tidak mampu berbicara banyak di level Eropa maupun domestik. Pada level domestik, Steaua Bucuresti terakhir menjadi juara domestik pada musim 2014/2015. Tim ini terakhir tampil di Liga Champions Eropa pada musim 2013/2014 dengan berakhir di posisi buncit klasemen grup E bersama Chelsea, Basel, dan Schalke 04.
Olympique de Marseille menjadi klub pertama dan satu-satunya asal Prancis yang berhasil menjuarai Liga Champions Eropa sampai saat ini. Marseille menjadi juara setelah mengalahkan AC Milan dengan skor 1-0 pada 1993.
Namun perayaaan Marseille menjadi juara harus dinodai dengan kasus praktik suap saat mereka berhadapan dengan Valenciennes di Liga Prancis. Marseille pun harus diturunkan ke divisi dua dan gelar juara Ligue 1 dicabut.
Selain itu di kompetisi Eropa, Marseille juga terkena dampak akibat kecurangannya yang membuat Marseille dilarang tampil di kompetisi Liga Champions Eropa pada musim berikutnya. Meskipun, trofi Liga Champions Eropa tetap menjadi milik Olympique de Marseille.
Nottingham forest merupakan klub legendaris asal Inggris yang pernah meraih gelar Liga Champions Eropa dua kali secara beruntun. Bahkan gelar yang dimilikinya melebihi Manchester City, Tottenham Hostpur, dan Arsenal yang belum pernah merasakan gelar tersebut.
Nottingham menjuarai Liga Champions secara berturut-turut pada 1979 dan 1980 di bawah asuhan Brian Clough. Pencapaian tersebut mengejutkan pecinta sepak bola, karena pengalaman Brian Clough menangani beberapa klub sebelumnya tidak menuai hasil yang baik.
Ketika menangani Nottingham, Brian Clough berhasil merubah Nottingham Forest menjelma menjadi tim raksasa Eropa. Prestasi tersebut membuat Nottingham Forest mengabadikan namanya sebagai Tribun di stadion mereka.
Setelah sepeninggalan era kejayaanya bersama Brian Clough, performa The Tricky Trees perlahan menurun dan membuat mereka harus terdegradasi ke divisi dua pada musim 1998/1999. Hingga akhirnya pada musim 2021/2022, Nottingham Forest berhasil kembali ke kasta tertinggi setelah absen selama 23 tahun.
Hamburg SV merupakan klub bersejarah di sepak bola Jerman. HSV pernah memiliki era kejayaan dan mendominasi Liga Jerman bahkan dataran Eropa. Salah satunya menjuarai Liga Champions Eropa pada musim 1982/1983, setelah mengalahkan Juventus di laga final dengan skor akhir 1-0.
Performanya terus menunjukan grafik menurun. Terakhir kali HSV tampil pada Liga Champions Eropa pada musim 2006/2007. Hingga puncaknya, HSV terdegradasi dari Bundesliga dan turun ke divisi dua Liga Jerman.
Perjalanan setiap klub mengalami pasang surut seperti lima klub di atas. Ada yang berhasil bangkit dari keterpurukan atau masih terjebak dalam keterpurukan. Kalau tim favoritmu pernah juara Liga Champion?