Ribuan Ikan Tambak di Sungai Komering Mati Keracunan

Petambak menduga air sungai tercemar limbah perusahaan

Ogan Komering Ilir, IDN Times - Ribuan ikan milik petani tambak di Kelurahan Jua-Jua Kecamatan Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatra Selatan (Sumsel) dilaporkan mati karena air sungai diduga tercemar zat kimia berbahaya.

Selain ikan di tambak milik warga, ikan air tawar juga banyak ditemukan mati mengapung di sepanjang Sungai Komering, Rabu (21/9/2022).

Baca Juga: Pencemaran Mikroplastik, Sebab Ikan di Sungai Musi Sulit Bertahan

1. Ribuan ikan mati menjelang panen

Ribuan Ikan Tambak di Sungai Komering Mati Keracunan(Tambak ikan milik warga di sungai Komering) IDN Times/Istimewa

Mail, seorang pemilik tambak mengaku ikan-ikan mati sejak Senin kemarin. Padahal dalam waktu dekat ikan-ikan tambak tersebut siap dipanen.

"Sudah dua hari sebelumnya ikan-ikan ini mati. Kami menduga karena air sungai tercemar limbah industri dari perusahaan perkebunan," ujar Mail, Rabu (21/9/2022).

Baca Juga: Tata Kelola Gambut: Izin Korporasi dan Ketegasan Pemerintah 

2. Petambak rugi puluhan juta rupiah

Ribuan Ikan Tambak di Sungai Komering Mati KeracunanIlustrasi ikan mati massal. IDN Times / Andri NH  

Dirinya prihatin ikan tambak yang mati dijadwalkan segera dipanen. Bahkan nilai kerugian terhitung mencapai puluhan juta rupiah. Namun karena pencemaran tersebut, berbagai jenis ikan petani semuanya mati. 

"Ada lima jenis ikan tambak kita mulai dari Nila, Baung, Toman, Lele, dan Patin satu per satu mati," ungkapnya.

Hal yang sama juga dialami Asweni, petani tambak warga Desa Arisan Buntal ini juga turut merugi. Setiap hari ikan tambak miliknya ditemukan mati. Asweni dan petambak lainnya akan mengambil tindakan tegas jika keluhan ke dinas terkait tak ditindaklanjuti.

"Jika dibiarkan dan tidak ada tindakan dari dinas terkait, kita akan menggelar aksi," tegasnya.

3. Dinas Perikanan bersama DLH akan ambil sampel air

Ribuan Ikan Tambak di Sungai Komering Mati KeracunanIlustrasi Ikan (IDN Times/Lia Hutasoit)

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten OKI, Irawan mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setelah mendapatkan laporan dari para petani.

"Kami sudah terima laporannya, nanti bersama pihak DLH akan menerjunkan tim untuk menguji sampel air dari hulu hingga hilir," kata Irawan.

Menyinggung masalah pencemaran limbah industri, Irawan mengaku belum dapat memastikannya.

"Kita harus tunggu hasil uji lab. Pihak yang berwenang memberikan informasi adalah DLH," jelasnya.

Baca Juga: Limbah Sawit Cemari Lingkungan, Warga Desa Kepayang Gugat Perusahaan

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya