Serbaneka Peserta CPNS di OKI; Hamil Tua Hingga Diantar Orangtua

Banyak peserta CPNS di OKI gugur karena terlambat datang

Palembang, IDN Times - Beragam latar belakang pendidikan dan pekerjaan berjuang untuk menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2021, termasuk Lisa Puspita (26). Sejak pagi, dirinya pergi dari rumahnya di Pedamaran Timur, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) untuk mengikuti Seleksi Kompetisi Dasar (SKD). Meski sedang hamil besar, kondisi itu tidak menyurutkan langkahnya mencoba untuk tes.

"Saya sehari-hari sebagai ibu rumah tangga. Tahun ini coba-coba buat daftar, semoga jadi rezeki anak," ungkap Lisa usai melaksanakan tes, Kamis (9/9/2021).

1. Peserta hamil dapat prioritas tidak mengantre

Serbaneka Peserta CPNS di OKI; Hamil Tua Hingga Diantar OrangtuaRuangan tes CPNS di Palembang. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/

Ia pergi pagi hari usai subuh untuk mengejar tes di Palembang. Lisa menjelaskan, dirinya sudah mempersiapkan diri sejak jauh-jauh hari untuk menjadi CPNS. Menurutnya, bekerja sebagai abdi negara merupakan cita-cita sejak lama. 

"Tadi juga dapat kemudahan sehingga tidak perlu untuk mengantre. Diberi prioritas karena hamil," jelas dia.

Baca Juga: Cerita Valdi Pertama Kali Tes CPNS: Optimis Lulus Passing Grade

2. Rela antar anak ke Palembang agar menjadi abdi negara

Serbaneka Peserta CPNS di OKI; Hamil Tua Hingga Diantar OrangtuaIlustrasi tes CPNS (IDN Times/istimewa)

Semangat menjadi CPNS juga datang dari Fatma (52). Dirinya rela mengantar kedua anaknya untuk tes menjadi CPNS ke Palembang. Selama putranya mengikuti ujian, Fatma tidak henti membaca Yasin agar anaknya mendapat kemudahan selama ujian.

Ia berharap kedua anaknya dapat lulus CPNS tahun ini, dan mengabdikan diri sebagai pegawai pemerintah. "Kita sudah berusaha, tinggal berdoa kepada Yang Maha Kuasa. Semoga menjadi rezeki anak-anak lulus PNS," jelas dia.

3. Banyak peserta CPNS OKI gugur karena telat hadir

Serbaneka Peserta CPNS di OKI; Hamil Tua Hingga Diantar OrangtuaIlustrasi Pendaftaran CPNS (IDN Times/Mardya Shakti)

Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten OKI mencatat setidaknya ada 337 peserta tes SKD CPNS OKI yang gagal mengikuti SKD. Penyebab utamanya adalah tidak datang ke lokasi ujian, terlambat, dan reaktif COVID-19.

"Keterlambatan menjadi salah satu alasan tertinggi ketidakhadiran. Kita sudah informasikan kepada seluruh peserta yang mengikuti SKD agar hadir minimal 60 menit sebelum jam dimulai dan masuk ke ruang tes. Hal itu sesuai ketentuan tata tertib yang tertuang dalam Peraturan BKN," tutup Kepala BKPP OKI, Maulidini.

Baca Juga: 13 Peserta CPNS Lahat Reaktif Antigen di Hari Pertama Tes

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya