Senyum Bersama Penderita Bibir Sumbing, Herman Deru: Saya mau Nangis 

Hari Senyum Sedunia di Yayasan Ummi Romlah & Smile Train

Palembang, IDN Times - Bagi manusia, senyum menjadi bagian dari bahasa universal.  Sayangnya, tidak semua orang dapat tersenyum bebas. Karena adanya kekurangan yang diterima sejak dari lahir.

Salah satunya mereka yang ada kekurangan seperti bibir sumbing. Saat memperingati hari senyum dunia, Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Herman Deru tertegun, hatinya menyaksikan banyaknya anak-anak sumbing tersebut butuh bantuan dan uluran tangan. 

"Saya mau nangis, sedih aku lihatnya," ungkap Herman Deru, usai menghadiri perayaan hari senyum dunia, di rumah singgah penderita bibir sumbing, Yayasan Ummi Romlah & Smile Train, Kota Palembang, Sabtu (5/10).

1. Deru ingatkan masih banyak warga Sumsel yang belum mendapat perhatian soal bibir sumbing

Senyum Bersama Penderita Bibir Sumbing, Herman Deru: Saya mau Nangis IDN Times/Rangga Erfizal

Herman Deru sendiri tidak bisa membayangkan, banyak anak di berbagai pelosok Sumsel yang belum dapat tersenyum secara sempurna. Anak-anak seperti inilah yang butuh uluran tangan dari semua pihak, agar kelak dapat tersenyum bersama.

"Saya melihat dari mata hati di hari senyum ini, saya mengapresiasi dokter Iqmal Firlianta, dan pengurus rumah singgah. Saya sampaikan yang butuh pelayanan bukan hanya masyarakat Kota Palembang saja, di Muratara, perbatasan Jambi, perbatasan Lampung, butuh pertolongan," jelas dia.

2. Gubernur berharap banyak orang yang bisa berkontribusi pengentasan bibir Sumbing

Senyum Bersama Penderita Bibir Sumbing, Herman Deru: Saya mau Nangis IDN Times/Rangga Erfizal

Herman Deru mengungkapkan, bahwa kontribusi nyata yang diberikan dokter Iqmal harus dicontoh seluruh masyarakat. Apalagi, di Sumsel ini banyak orang kaya, orang pintar dan banyak dokter. Nah, hal itu harus dimanfaatkan agar berguna untuk masyarakat luas.

"Berbuat baik tidak harus dalam kondisi mewah. Siapa pun dapat berbuat baik, mau kaya bisa dengan uangnya, orang berilmu dengan tindakannya, dan pemimpin dengan kebijakan dan caranya, tetapi itu kembali ke orangnya," ungkap dia.

Ketika kebaikan terus di gerakan, sambung gubernur, suatu saat akan menggugah kesadaran orang banyak. Makanya, semua orang bisa terlibat untuk turun tangan dalam kasus ini pengentasan bibir sumbing.

"Di hari senyum kita terpanggil, bahwa banyak di antara kita butuh perhatian. Penderita bibir sumbing ini masih banyak yang ada di tengah kita. Tapi, semua bisa berkurang akibat dua hal, karena terpenuhi gizi lewat aksi sosial. Kemudian, kerja sinergi dan menindak para penderita bibir sumbing dengan cara mengoperasi," beber dia.

3. Gubernur Herman Deru donasikan satu mobil untuk yayasan

Senyum Bersama Penderita Bibir Sumbing, Herman Deru: Saya mau Nangis IDN Times/Rangga Erfizal

Untuk mendukung Yayasan Ummi Romlah & Smile Train, Herman Deru memberi satu mobil operasional untuk yayasan, agar bisa menjangkau daerah lebih jauh tidak hanya Kota Palembang.

"Dokter Iqmal mengingatkan kita kembali hadis Rasul, sebaik-baiknya manusia yang bermanfaat. Di hari senyum ini, saya berikan hadiah satu unit mobil untuk pengurus agar bisa melayani masyarakat di Sumsel sampai pelosok," kata dia.

Usai bertemu pengurus yayasan, Herman Deru diberi hadiah rompi pengentasan bibir sumbing dan berfoto bersama anak-anak penderita bibir sumbing. Herman Deru sempat tertegun, dan berusaha tertawa bersama anak-anak sambil mendoakan agar anak-anak yang tengah melakukan pengobatan dapat segera diberikan kesembuhan.

Baca Juga: Potensi dan Tips Mencegah Bibir Sumbing pada Bayi

4. Sejak berdiri tiga tahun lalu, Yayasan Rumah Singgah sudah menangani sekitar 2.000 pasien bibir sumbing

Senyum Bersama Penderita Bibir Sumbing, Herman Deru: Saya mau Nangis IDN Times/Rangga Erfizal

Sementara, Dokter Iqmal Firlianta, mewakili pengurus Yayasan Ummi Romlah & Smile Train mengatakan, perayaan hari senyum di rumah singgah dilakukan di minggu pertama bulan Oktober setiap tahunnya. Yayasan yang dikelolanya itu bertujuan membuat anak-anak kembali tersenyum bahagia.

"Karena senyum adalah bahasa universal, senyum dapat menularkan kebahagiaan. Karena kita bergerak di bidang bibir sumbing kita pembuat senyum, kita ingin membuat anak-anak yang tadinya tersenyum seadanya, menjadi senyum lebih indah lagi," kata Iqmal.

Sejak berdiri 3 tahun lalu, Yayasan Ummi Romlah & Smile Train bagi penderita bibir sumbing sudah mengoperasi sekitar 2.000 penderita bibir sumbing.

"Semua diberikan gratis, dari mulai operasi hingga pasca-operasi bagi pasien tidak mampu. Kalaupun pengobatannya sulit, seperti sumbing wajah, kita akan carikan pengobatan ke tempat pendidikan yang lebih mampu, seperti Jakarta dan Surabaya, semua kita yang tanggung,"  jelas dia.

"Untuk tingkat kesulitan, tim kita sudah bekerja cukup lama, kesulitan alat sudah kita benahi, kesulitan skill sudah kita benahi, operasi paling sulit pun bisa kita handle di sini. Terkadang kita juga menerima pasien dari luar kota," tandas dia.

Topik:

  • Sidratul Muntaha

Berita Terkini Lainnya